Polisi di Myanmar menangkap seorang pemimpin redaksi surat kabar dan seorang kolumnis atas tuduhan mencemarkan militer dengan memuat artikel yang memperolok-olok peranan militer dalam usaha negara itu untuk mencapai persetujuan damai dengan kelompok-kelompok minoritas.
Seorang pengacara redaktur The Voice Daily, Kyaw Min Swe, Senin (5/6) mengatakan bahwa keduanya tidak dibebaskan setelah dipanggil untuk ditanyai hari Jumat mengenai gugatan hukum yang diajukan oleh militer berdasarkan Undang-Undang Telekomunikasi negara itu.
Pelanggaran yang didefinisikan secara luas dalam hukum itu mengancam hukuman penjara sampai tiga tahun atas bahan atau tulisan yang dinilai mencemarkan yang disiarkan melalui jaringan telekomunikasi apapun, termasuk online. Para pembela kebebasan berbicara telah mengecam undang-undang itu.
Pengacara Khin Maung Myint mengatakan peradilan redaktur tersebut dan kolumnis Ko Ko Maung akan dimulai hari Kamis. [gp]