Para pejabat Perancis mengatakan mereka telah menangkap seorang ekstremis Muslim yang bersenjata berat dan dicurigai merencanakan menyerang satu gereja atau lebih.
Polisi mengatakan, hari Rabu (22/4), mereka telah menahan seorang mahasiswa ilmu komputer umur 24 tahun di Paris, setelah dia menelpon ambulan untuk meminta perawatan karena cedera akibat tertembak.
Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri mengatakan, pria itu berkebangsaan Aljazair, yang telah menimbun senjata dan jaket anti peluru di apartemennya, bersama berbagai dokumen yang mengisyaratkan bahwa dia berencana menyerang sedikitnya satu gereja.
Polisi mendapati bahwa dia seorang Muslim radikal, tetapi tidak ada bukti dia berhubungan dengan kelompok teroris tertentu. Para pejabat mengatakan, dia menelpon ambulan setelah menembak dirinya sendiri secara tidak sengaja.
Perancis telah meningkatkan operasi keamanannya sejak awal Januari, sewaktu kelompok Muslim militan menembaki kantor-kantor majalah satire Charlie Hebdo di Paris, dan memulai penembakan membabi-buta selama tiga hari yang menewaskan 20 orang.
