Pemuda yang menembak mati kedua orang tuanya di kampus universitas Central Michigan pernah menjalani rawat inap di rumah sakit sehari sebelumnya karena berperilaku aneh, kata kepala polisi di kampus itu.
Bill Yeagley mengatakan pada wartawan, Minggu (4/3), bahwa James Eric Davis yang berusia 19 tahun dilaporkan menembak mati kedua orang tuanya di kampus itu pada Jumat (2/3) pagi. Davis sendiri sebelumnya sempat dirawat beberapa jam di rumah sakit pada Kamis (1/3) malam setelah polisi kampus menemukannya dalam keadaan linglung.
Yeagley mengatakan polisi kampus menduga Davis telah menggunakan obat-obat terlarang.
Baca: Presiden Trump Desakkan UU Pengendalian Senjata Api
Orang tua Davis, yang diberi tahu oleh polisi tentang tingkah laku anaknya itu, datang ke rumah sakit dan membawa dia kembali ke asramanya di kampus itu Jumat pagi.
Davis diperkirakan menembak mati ayah dan ibunya di dalam ruangan di tingkat empat asrama mahasiswa itu. Ayahnya, James Davis, adalah seorang polisi paruh waktu.
Davis ditangkap pada Sabtu (3/3) dini hari, setelah pengejaran seharian. Seseorang melihatnya berada di pinggiran kampus setelah lewat tengah malam dan polisi segera menangkapnya.
Penembakan itu menyebabkan kampus ditutup ketat sepanjang Jumat pagi, sehingga banyak mahasiswa tidak bisa meninggalkan ruangan kelas dan asrama mereka sampai tengah hari. Polisi mengadakan pencarian yang intensif dan secara sistematis memeriksa semua mahasiswa sebelum mengizinkan mereka meninggalkan kampus.
Peristiwa penembakan itu terjadi di tengah perdebatan sengit tentang penggunaan senjata menyusul pembantaian di sebuah sekolah menengah di Florida akhir bulan lalu. [ii]