Polisi sudah menahan nakhoda Kapal Motor Sinar Bangun, yang tenggelam di Danau Toba awal pekan ini, untuk menjalani pemeriksaan, kantor berita AFP dan Reuters melaporkan, mengutip keterangan pejabat berwenang, Kamis (21/6/2018).
Nakhoda KM Sinar Bangun yang juga pemilik kapal, diidentifikasi sebagai Tua Sagala. Dia adalah satu dari 18 penumpang selamat dari feri yang tenggelam dalam pelayaran Senin (18/6/2018) di tengah cuaca buruk.
"Kami melihat kemungkinan untuk memulai penyelidikan kriminal karena unsur kelalaian yang mengakibatkan kehilangan nyawa orang," kata Kapolri Tito Karnavian saat mengunjungi posko SAR di Danau Toba, seperti dikutip Reuters.
"Nakhoda bisa jadi tersangka," kata Tito, dengan menambahkan para pejabat dinas perhubungan setempat bisa juga ditanyai mengenai pengawasan.
Pihak berwenang masih berusaha menggali informasi lebih banyak dari nakhoda dan korban selamat.
"Nakhoda kapal sekarang sudah ada di kepolisian," kata Kombespol Yusri Yunus dari Humas Mabes Polri, seperti dilansir AFP. "Kami belum memulai pemeriksaan karena dia masih trauma."
Badan SAR, Kamis, merevisi jumlah korban tewas dari empat menjadi tiga. Sedangkan hingga Kamis pagi, jumlah korban hilang bertambah menjadi 193 orang. Jumlah penumpang berdasarkan laporan dari warga dan kerabat yang melaporkan kehilangan sanak saudara dalam pelayaran nahas tersebut. Namun laporan kerabat korban sulit dibuktikan kebenarannya.
Baca Juga: Menhub Duga Ada Pelanggaran KM Sinar Bangun
Bila jumlah korban hilang terbukti, artinya kapal kelebihan muatan penumpang empat hingga lima kali dari kapasitas kapal. Selain itu, belum ada informasi apakah ada warga negara asing di antara penumpang. Danau Toba adalah satu dari tujuan wisata di Indonesia yang popular di kalangan wisatawan domestik dan mancanegara.
Memasuki hari ketiga, operasi pencarian sudah berpusat menjadi upaya evakuasi jenazah korban, termasuk yang kemungkinan masih terperangkap di dalam kapal.
Para penyelam dan kapal selam portabel kendali jarak jauh (remote underwater vehicle), termasuk 400 personel, dikerahkan untuk operasi pencarian di salah satu danau terdalam di dunia itu. [ft/dw]