POSO, SULAWESI TENGAH —
Giat Olah TKP di lokasi ledakan, desa Pantango Lemba, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Sulawesi Tengah, Rabu (26/2), mendapat pengawalan ketat dari puluhan personel Brimob Subden B Kompi Pelopor Polda Sulawesi Tengah, yang bersiaga di sekitar lokasi ledakan sementara giat olah TKP dilakukan oleh Satuan Identifikasi Polres Poso.
Sejak terjadinya ledakan, Selasa Malam (25/2) pukul 23.45 WITA, lokasi sepenuhnya disterilkan dengan memasang police line sejauh 150 meter dari titik ledakan. Masyarakat termasuk wartawan tidak diizinkan untuk melewati batas garis yang telah dipasang tersebut.
Ledakan yang menyebabkan lubang berdiameter lebar tiga meter dengan kedalaman dua meter tersebut, jauh dari pemukiman penduduk dan tidak menimbulkan jatuhnya korban luka dan tewas.
Kepala Kepolisian Resort Poso AKBP Susnadi yang ditemui di lokasi pada Rabu sore (26/2) menjelaskan, dari giat Olah TKP itu pihaknya menemukan sejumlah serpihan logam, plastik dan baterei. Namun pihak Kepolisian belum dapat memastikan apakah sumber ledakan berasal dari bom atau benda lain, karena masih harus di uji di Laboratorium Forensik Mabes Polri.
“Kita sekarang sudah mengumpulkan beberapa material tapi memang masih perlu ada diuji di Laboratorium Mabes Polri. Jadi, kita menemukan ada serpihan… ada serpihan logam, kemudian ada serpihan plastik kemudian juga ada serpihan batere. Kemudian kita juga ada serpihan dari batu batu yang patut diduga berhubungan dengan peledakan semalam,” jelas AKBP Susnadi, Kapolres Poso.
Menurut AKBP Susnadi penyelidikan di TKP juga masih akan berlanjut, yang rencananya juga akan dilakukan oleh Tim Puslabfor dan ahli bahan peledak Gegana dari Mabes Polri.
Petugas juga melakukan penyisiran di sisi kiri dan kanan badan jalan yang merupakan daerah persawahan untuk mencari serpihan serpihan ledakan, dalam Olah TKP yang digelar sejak pukul 6 pagi waktu Indonesia Tengah itu.
Dampak ledakan juga menimbulkan kerusakan jalan, yang menyebabkan aktivitas lalu lintas menuju tiga desa, yaitu desa Pantango Lemba, Desa Taunca dan desa Padalembara terganggu. Untuk keluar masuk ke desa tersebut menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat, harus melalui jalan memutar yang lebih jauh atau dengan berjalan kaki melewati pematang persawahan.
Hinggs saat ini, sejumlah petugas Kepolisian masih bersiaga di sekitar lokasi ledakan.
Dari Kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Yoanes Litha
Melaporkan Untuk VoA Washington,
Sejak terjadinya ledakan, Selasa Malam (25/2) pukul 23.45 WITA, lokasi sepenuhnya disterilkan dengan memasang police line sejauh 150 meter dari titik ledakan. Masyarakat termasuk wartawan tidak diizinkan untuk melewati batas garis yang telah dipasang tersebut.
Ledakan yang menyebabkan lubang berdiameter lebar tiga meter dengan kedalaman dua meter tersebut, jauh dari pemukiman penduduk dan tidak menimbulkan jatuhnya korban luka dan tewas.
Kepala Kepolisian Resort Poso AKBP Susnadi yang ditemui di lokasi pada Rabu sore (26/2) menjelaskan, dari giat Olah TKP itu pihaknya menemukan sejumlah serpihan logam, plastik dan baterei. Namun pihak Kepolisian belum dapat memastikan apakah sumber ledakan berasal dari bom atau benda lain, karena masih harus di uji di Laboratorium Forensik Mabes Polri.
“Kita sekarang sudah mengumpulkan beberapa material tapi memang masih perlu ada diuji di Laboratorium Mabes Polri. Jadi, kita menemukan ada serpihan… ada serpihan logam, kemudian ada serpihan plastik kemudian juga ada serpihan batere. Kemudian kita juga ada serpihan dari batu batu yang patut diduga berhubungan dengan peledakan semalam,” jelas AKBP Susnadi, Kapolres Poso.
Menurut AKBP Susnadi penyelidikan di TKP juga masih akan berlanjut, yang rencananya juga akan dilakukan oleh Tim Puslabfor dan ahli bahan peledak Gegana dari Mabes Polri.
Petugas juga melakukan penyisiran di sisi kiri dan kanan badan jalan yang merupakan daerah persawahan untuk mencari serpihan serpihan ledakan, dalam Olah TKP yang digelar sejak pukul 6 pagi waktu Indonesia Tengah itu.
Dampak ledakan juga menimbulkan kerusakan jalan, yang menyebabkan aktivitas lalu lintas menuju tiga desa, yaitu desa Pantango Lemba, Desa Taunca dan desa Padalembara terganggu. Untuk keluar masuk ke desa tersebut menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat, harus melalui jalan memutar yang lebih jauh atau dengan berjalan kaki melewati pematang persawahan.
Hinggs saat ini, sejumlah petugas Kepolisian masih bersiaga di sekitar lokasi ledakan.
Dari Kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Yoanes Litha
Melaporkan Untuk VoA Washington,