Beberapa negara termasuk Kanada dan Australia sedang dalam pembicaraan dengan badan pengungsi PBB untuk menerima seorang pencari suaka asal Arab Saudi, yang melarikan diri dari keluarganya yang dituduh menganiayanya, kata polisi Thailand, Jumat (11/1).
Kepala polisi imigrasi Thailand, Surachate Hakparn memberitahu wartawan bahwa PBB sedang mempercepat proses kasus tersebut, meskipun ia tidak memberi indikasi kapan proses itu akan tuntas.
Rahaf Mohammed Alqunun dicegat di bandara Bangkok, Sabtu lalu (5/1) oleh polisi imigrasi Thailand yang tidak memberinya izin masuk negara itu dan menyita paspornya.
Sewaktu mengurung diri di sebuah kamar hotel di bandara, perempuan berusia 18 tahun itu meluncurkan kampanye media sosial melalui akun Twitternya yang mengundang perhatian global. Ini meraih cukup banyak dukungan masyarakat dan diplomatik untuk meyakinkan para pejabat Thailand agar mengizinkannya tinggal sementara di bawah perlindungan para pejabat PBB.
Badan pengungsi PBB akhirnya memberinya status pengungsi pada Rabu lalu.
Kasus Alqunun menyoroti masalah hak-hak perempuan di Arab Saudi. Beberapa perempuan Saudi yang lari menghindari penganiayaan keluarga mereka telah ditangkap sewaktu berusaha meminta suaka di luar negeri dalam beberapa bulan ini dan dipulangkan ke Saudi. Para aktivis HAM menyatakan banyak kasus serupa yang tidak dilaporkan. [uh]