Tautan-tautan Akses

Politisi Amerika Desak Hentikan Subsidi Ethanol


Sekitar 40 persen panen jagung Amerika diperuntukkan bagi produksi ethanol.
Sekitar 40 persen panen jagung Amerika diperuntukkan bagi produksi ethanol.

Harga makanan yang tinggi dan hutang pemerintah Amerika yang besar menyatukan para kritikus dari seluruh spektrum politik untuk menyerukan penghentian subsidi produksi etanol, bahan bakar dari jagung di Amerika.

Ethanol merupakan 10 persen dari bahan bakar mobil di Amerika, dan hampir semuanya terbuat dari jagung.

Bob Dinneen, Ketua Asosiasi Bahan Bakar yang Dapat Diperbaharui, mengatakan bahwa energi yang bersumber dari tanaman mengurangi ketergantungan negara pada minyak asing. "Ini adalah bahan bakar yang dapat diperbaharui dan buatan dalam negeri," ujarnya.

Undang-Undang Amerika tahun 2007 mensyaratkan bahan bakar mobil menggunakan campuran bahan bakar yang dapat diperbarui. Dengan menambahkan ethanol, produsen bensin mendapat keringanan pajak yang mencapai sekitar enam miliar dolar tahun ini.

Produksi ethanol dari jagung melambung tinggi dalam beberapa tahun belakangan ini untuk memenuhi permintaan, kata ekonom Wally Tyner dari Purdue University. “Dulu hanya lima persen panen jagung yang dijadikan ethanol, tapi saat ini hampir 40 persen. Jadi, ini adalah sebuah perubahan besar," paparnya.

Para kritikus mengatakan perubahan besar ini adalah salah satu alasan mengapa harga jagung di pasar global naik 77 persen dari tahun lalu.

Yang pasti, sejumlah faktor mendorong naiknya harga-harga. Cuaca buruk mengurangi persediaan di berbagai negara produsen utama. Permintaan untuk pangan dan makanan hewan meningkat, terutama di Asia. Tetapi, ethanol adalah salah satu penyebabnya, kata Tyner.

Dampak meningkatnya harga jagung sangat besar di negara-negara berkembang, di mana banyak orang menghabiskan sebagian besar pendapatannya untuk membeli makanan, kata Marie Brill dari kelompok advokasi ActionAid.

ActionAid adalah salah satu dari 90 organisasi yang mengirim surat kepada pimpinan kongres Amerika untuk menghentikan keringanan pajak ethanol. Organisasi lainnya yang mendukung seruan ini termasuk produsen makanan serta perusahaan daging dan susu yang terkena dampak kenaikan harga ethanol.

Tetapi, Bob Dinneen, mengatakan bahwa peranan etanol pada kenaikan harga makanan dibesar-besarkan.

Dinneen mengatakan bahwa dengan harga minyak mentah berkisar 100 dolar per barel, subsidi bagi industri minyak bumi juga harus diberikan. Ia mengatakan industri etanol terbuka akan perubahan. Tetapi, ia mengatakan bahwa potensi industri tersebut untuk memenuhi kebutuhan energi negara ini pada masa depan tidak boleh dikorbankan.

Selagi Kongres mempertimbangkan keamanan anggaran federal, subsidi ethanol mendapat perhatian yang serius.

XS
SM
MD
LG