Ketika Presiden Perancis Nicolas Sarkozy muncul di televisi Kamis malam dalam acara forum rakyat, ia mungkin ditanya mengenai kejadian terakhir yang sangat memalukan yang dialami pemerintahannya yang berhaluan tengah-kanan: liburan ke luar negeri.
Para politisi dari kelompok oposisi telah menuntut agar Menteri Luar Negeri Michele Alliot-Marie mengundurkan diri setelah adanya laporan ia menerima tiket penerbangan dari seorang usahawan yang punya hubungan dekat dengan keluarga mantan diktator Tunisia Zainal Abidin Ben Ali. Alliot-Marie mengatakan tidak melakukan kesalahan dengan berlibur ke Tunisia – yang dilakukan di tengah demonstrasi anti-pemerintah yang akhirnya menggulingkan Ben Ali.
Sekarang, Perdana Menteri François Fillon nampaknya dihadapkan pada skandal baru karena mengeluarkan pernyataan yang mengakui liburan Natalnya di Mesir dibiayai Presiden Hosni Mubarak.
Presiden Sarkozy sekarang menghimbau para menterinya agar menghabiskan liburan mereka di Perancis. Tetapi himbauan itu tidak dapat meredam munculnya kecaman, seperti yang dilancarkan wakil ketua Partai Hijau Noël Mamère.
Mamère mengatakan di radio Perancis, Alliot-Marie dan Fillon harus melepaskan jabatan.
Mantan calon presiden François Bayrou, dari partai UDF tengah-kanan, mengatakan politisi yang menerima hadiah dari pemerintah asing berhutang kepada mereka.
Bayrou mengatakan, dalam kedua kasus itu, politisi Perancis menerima hadiah dari negara-negara miskin – yang menjadi keprihatinan bagi negara-negara itu sendiri.
Peringkat kepopuleran Sarkozy saat ini hanya 38 persen. Skandal terkini itu mungkin mengurangi lagi tingkat kepopuleran itu, setahun sebelum pemilihan presiden. Pertanda ketidakpuasan lainnya adalah demonstrasi yang dilakukan hakim, pengacara dan polisi di seluruh negeri hari Kamis dan pemogokan yang dilancarkan guru.
Sementara itu, dipimpin oleh walikota Paris yang berhaluan sosialis Bertrand Delanoë, balai kota Paris juga mendapat sorotan media sehubungan dengan Tunisia: Dewan Kota berencana menamakan sebuah jalan dengan nama Mohammed Bouazizi, pria muda yang pengorbanan dirinya memicu pemberontakan di Tunisia.