Polri dan TNI memastikan kekuatan pengamanan pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan wakil presiden terpilih Muhammad Jusuf Kalla (JK) Senin (20/10) telah siap dan dalam keadaan siaga. Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman di Jakarta Minggu (19/10) menjamin kesiapan pengamanan acara pelantikan itu baik di gedung MPR dan beberapa lokasi hingga Istana Kepresidenan dalam keadaan siaga.
Kapolri mengatakan, "Saya pastikan bahwa seluruh personil saya yang saya gunakan untuk mengamankan jalannya pengucapan sumpah janji sampai dengan prosesi hingga malam ada kegiatan di Monas ini saya pastikan seluruh kekuatan sudah siap untuk mengamankan. Kelengkapan yang digunakan juga siap. Dan tahapan-tahapan mulai 1 hingga 6 sudah siap dalam keadaan terkendali. Sehingga kita harapkan dengan kesiapan kekuatan kita yang ada di Monas dan beberapa titik lainnya situasi dapat berjalan dengan aman tertib dan dan damai. Sehingga suksesi pemerintaha berjalan dengan lancar."
Kapolri menambahkan jumlah aparat keamanan gabungan yang diturunkan sejumlah lebih dari 24.000 anggota Polri dan TNI. Aparat keamanan yang disiapkan itu ditempatkan di ring 1 di dalam gedung MPR, ring 2 di halaman gedung dan ring 3 di jalan-jalan menuju gedung MPR. Segala potensi gangguan, telah diperkirakan dan tinggal mengambil langkah taktis ataupun teknis jika memang terjadi berbagai kemungkinan.
Sementara itu Panglima TNI Jenderal Moeldoko juga memastikan akan melakukan pengamanan maksimal dari TNI khususnya menyangkut pengamanan Presiden dan Wakil Presiden terpilih dan kepala negara sahabat saat berlangsungnya acara pelantikan.
"Dalam rangka acara pelantikan TNI sudah mengantisipasi dengan maksimum kekuatan yang kita berikan. Prinsipnya TNI secara total akan mengamankan jalannya acara pelantikan dengan baik. Mengenai penerapan status siaga satu akan disesuaikan. Saya pikir kalau tidak ada peningkatan eskalasi tidak perlu ada siaga satu," ujar Panglima TNI.
Hingga saat ini, Badan Intelijen Negara (BIN) tidak menemukan indikasi kuat adanya upaya menggagalkan acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Kepala BIN Marciano Norman mengatakan upacara pelantikan itu diyakininya berlangsung aman dan tertib.
Marciano mengatakan, "Tidak ada indikasi kuat yang menjurus pada upaya-upaya menggagalkan acara pelantikan itu. Sehingga Inshaa Allah pada 20 Oktober jam 10 nanti pengucapan sumpah Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan berjalan dengan aman dan kondusif daan disambut oleh masyarakat dimanapun mereka berada."
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyatakan pihaknya berwenang dalam menyukseskan jalannya acara pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden di gedung MPR.
"Ini harus betul-betul kita sukseskan karena ini menjadi tonggak keberhasilan proses demokrasi kita. Oleh karena itu agenda ini harus betul-betul kita sukseskan pelantikan presiden dan wakil presiden mendatang," ujar Zulkifli.
Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan dilantik pada hari Senin (20/10/2014) di gedung MPR\DPR\DPD Jakarta. Sejumlah mantan presiden, kepala negara dan utusan negara sahabat juga dijadwalkan hadir pada pelantikan dan pengambilan sumpah yang digelar di gedung DPR/MPR itu. Kepala Negara yang dijadwalkan hadir antara lain Perdana Menteri Thailand, Australia, Singapura, Timor Leste dan Malaysia. Sementara utusan negara sahabat yang hadil diantaranya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry.
Usai dilantik dan disumpah, presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi dan JK akan diarak oleh relawan dan masyarakat dari Bundaran HI menuju Istana Merdeka. Sesampainya di Istana, Jokowi dan JK akan disambut oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan diajak berkeliling kompleks Istana. Sore harinya Jokowi dan JK menghadiri acara syukuran rakyat di Silang Monas.