Polisi Filipina menembak mati seorang walikota yang diklaim polisi dalam tembak-menembak dalam sel tahanan hari Sabtu (5/11), pembunuhan kedua dalam seminggu seorang politisi yang dikaitkan dengan narkoba gelap yang ditindak dengan brutal oleh pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte.
Rolando Espinosa Sr., walikota Albuera di provinsi Leyte, bagian tengah Filipina, dan seorang rekan tahanannya ditembak mati sebelum subuh setelah mereka menembak polisi yang melakukan penggeledahan senjata api dan narkoba dalam rumah tahanan provinsi Leyte di kota Baybay, kata polisi.
Beberapa pejabat dan sebuah organisasi pengawas anti-kejahatan telah menyerukan penyelidikan latar-belakang pembunuhan itu, yang mempertanyakan bagaimana walikota dan rekan tahanannya memperoleh senjata api dan apa yang mendorong mereka bentrok dengan beberapa polisi ketika dalam tahanan.
“Sepintas, saya mencurigai pembunuhan sewenang-wenang,” kata Senator Panfilo Lacson, mantan kepala kepolisian, dan menambahkan bahwa kematian yang mencurigakan itu adalah tantangan terbesar terhadap kredibilitas angkatan kepolisian nasional, yang sedang melakukan penindakan anti-narkoba.
Pekan lalu, polisi kabarnya membunuh seorang lagi walikota, Samsudin Dimaukom, dan sembilan orang anak-buahnya dalam tembak-menembak di Filipina selatan. [gp]