Aseel Jallad mengumpulkan sisa iftar atau makanan berbukanya dari kulkas dan mengemasnya dengan rapi untuk dibagikan kepada keluarga-keluarga kurang mampu.
Di paket itu, ia menempelkan catatan mengenai isinya dan menyerahkan sumbangan itu untuk dikirimkan.
“Saya dapat berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang-orang melalui makanan yang saya miliki, daripada hanya meninggalkannya di kulkas selama dua atau tiga hari dan kemudian membuangnya. Sebaliknya, setelah saya makan dan tamu-tamu pergi, banyak orang yang dapat memanfaatkan makanan ini. Karena itu saya tidak akan berfokus pada kuantitas makanan yang saya siapkan, karena saya tahu saya dapat mengirimkan makanan ini dengan kualitas yang sama baiknya ke tempat di mana orang-orang dapat memanfaatkannya," papar Jallad.
Mayoritas orang membutuhkan bantuan sejak pandemi virus corona berkecamuk dan orang menghadapi situasi keuangan yang sulit, kata Jallad. Mereka yang menderita akibat krisis ini semakin banyak jumlahnya dan karena itu prakarsa yang dapat membantu siapapun sangatlah berharga, lanjutnya.
Jallad adalah satu dari banyak orang yang bergabung untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, sebagai bagian dari prakarsa yang diorganisasikan oleh Bank Al Etihad bekerja sama dengan aplikasi berbagi perjalanan Careem.
Para kapten atau ketua tim Careem biasanya datang ke rumah para donor untuk mengambil makanan. Setelah itu, para pengemudi yang mengirimkan makanan tersebut ke Bank Makanan Yordania.
“Semua kapten Careem yang berada di Amman ditugaskan untuk mengirim makanan ke Bank Makanan. Sejak awal gerakan ini, kami telah mengirimkan lebih dari 1.000 paket ke Bank Makanan," ungkap Nathmi Aqil, salah seorang kapten Careem.
Makanan yang disumbangkan tersebut diberikan kepada keluarga-keluarga yang tidak mampu membeli makanan iftar sehari-hari mereka dan yang tinggal di dekat badan-badan amal yang berlokasi di dekat Bank Makanan, kata direktur bank tersebut, Kawthar al Qatarneh.
Ia menambahkan, mereka mengirimkan makanan tersebut setelah menerima donasi itu dari para pengemudi. Kadang-kadang, keluarga yang membutuhkan datang ke bank tersebut untuk mengambil makanan mereka.
“Gerakan ini punya dua tujuan: pertama adalah untuk membantu orang-orang yang membutuhkan selama bulan suci Ramadan. Kedua, yang tak kalah pentingnya, membatasi sampah makanan selama bulan ini. Kami semua sadar mengenai tingginya persentasi sampah makanan selama Ramadan," kata Manajer Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Bank Al Etihad, Rand Zuaytir.
Sampah makanan rumah tangga diperkirakan mencapai 93 kilogram per orang per tahun di Yordania, menurut indeks sampah makanan Program Lingkungan Hidup PBB yang dipublikasikan pada tahun 2021. [uh/ab]