Prancis, Selasa (7/4) mengatakan memulangkan 25 anak-anak dan 10 perempuan dari sebuah kamp di Suriah Timur Laut yang menampung orang-orang yang terkait dengan para anggota ISIS.
Ini merupakan langkah terbaru dari serangkaian pemulangan oleh Prancis tahun ini di tengah seruan PBB agar negara-negara meningkatkan upaya mereka untuk menerima kembali warga negara mereka dari kamp-kamp semacam itu.
Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan orang-orang dewasa akan diproses melalui sistem peradilan, sedangkan anak-anak akan ditempatkan dalam pemeliharaan layanan anak.
Ribuan orang bepergian ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS setelah kelompok itu mendeklarasikan kekalifahan dan merebut wilayah yang luas di kedua negara itu.
Koalisi internasional pimpinan AS membantu direbutnya kembali wilayah itu, tetapi ribuan orang masih berada di kamp-kamp di Suriah Timur Laut dengan negara-negara asal enggan memulangkan mereka.
Kamp al-Hol menampung 50 ribu orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, sementara 10 ribu orang lainnya, termasuk 2.000 dari luar Irak dan Suriah, kini berada di pusat-pusat penahanan, menurut AS.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada pertemuan koalisi bulan lalu bahwa “repatriasi sangat penting” untuk mengurangi populasi di kamp-kamp dan pusat-pusat penahanan, dengan menyebut risiko militan mampu mengangkat senjata lagi dan anak-anak akan mengalami “kehidupan yang diwarnai oleh bahaya.” [uh/ab]
Paling Populer
1
Forum