Seorang laki-laki Prancis keturunan Suriah telah ditahan oleh polisi Prancis karena dicurigai menyalurkan komponen untuk pembuatan senjata kimia di Suriah melalui perusahaan jasa pengiriman miliknya, kata sumber-sumber yang mengetahui tentang kasus itu kepada AFP pada Minggu (26/12).
Laki-laki itu, yang lahir pada 1962 dan menetap di luar negeri, ditangkap pada Sabtu (25/12) di wilayah selatan Prancis, menurut salah seorang sumber.
"Ia kembali ke Prancis dengan keluarganya untuk liburan," kata seorang sumber yang mengetahui kasus itu kepada AFP.
Ia ditahan atas dugaan "berkonspirasi untuk melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, membantu kejahatan terhadap kemanusiaan dan membantu kejahatan perang," kata seorang sumber dari pihak hukum kepada AFP.
Kejahatan itu diduga terjadi pada Maret 2011, pada awal perang saudara di Suriah dan terus berlanjut hingga setidaknya Januari 2018 dan mungkin lebih lama lagi, kata sumber itu.
"Pria ini dituduh telah berpartisipasi, lewat sebuah perusahaan yang berbasis di berbagai tempat, (termasuk) di Prancis dan di Uni Emirat Arab, dalam menyalurkan berbagai bahan-bahan ke pihak-pihak dalm pemerintah Suriah yang bertanggung jawab untuk memproduksi senjata nonkonvensional."
Menurut seorang sumber hukum, ini pertama kalinya seseorang ditempatkan di bawah penyelidikan formal di Prancis atas dugaan mendukung aktivitas tentara Suriah. [vm/rs]