Presiden Afrika selatan Jacob Zuma memperingatkan NATO supaya jangan menggunakan kekuatan militernya untuk membunuh pemimpin Libya Moammar Gaddafi.
Ini dikatakan Zuma di Pretoria hari Minggu dalam sebuah panel tingkat tinggi yang membahas usaha mengakhiri konflik selama empat bulan dengan para pemberontak yang berpangkalan di timur Libya.
Zuma mengatakan, mandat PBB yang diberikan kepada NATO hanyalah untuk melindungi rakyat Libya, dan bukan untuk melakukan pembunuhan politik ataupun mengganti pemerintahan.
NATO membantah berusaha membunuh Gaddafi setelah serangan udaranya tanggal 1 Mei menewaskan empat orang anggota keluarga Gaddafi, tapi Rusia menyatakan keraguan atas bantahan NATO itu.
Menurut Presiden Jacob Zuma, ia yakin konflik itu harus diselesaikan secara politis oleh rakyat Libya sendiri. Uni Afrika, kata Zuma menghendaki diadakannya gencatan senjata di Libya, disusul pembaharuan politik dan pemilihan umum supaya rakyat Libya bisa memilih pemimpin mereka sendiri.