Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva berada di Iran untuk menghadiri KTT kelompok 15 negara berkembang non-blok atau G-15 dan melangsungkan pertemuan bilateral dengan para pemimpin Iran.
Presiden da Silva akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad pada hari Minggu, mengenai program nuklir Teheran. Pemimpin Brazil tersebut berharap dapat meyakinkan Iran untuk menyetujui pertukaran bahan bakar nuklir dan menghindari putaran keempat sanksi dukungan PBB.
Kesepakatan yang pernah ditolak Teheran itu, mengharuskan Iran mengirim uranium kualitas rendahnya ke luar negeri di mana kemudian akan diproses menjadi uranium kualitas tinggi, yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk reaktor riset kedokteran Iran.
Para pejabat tinggi dari Amerika dan Rusia mengatakan, usaha Brazil tersebut merupakan peluang terakhir Iran untuk menghindari sanksi baru.
Beberapa saat sebelum kedatangan da Silva, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast mengatakan, persyaratan itu mungkin tepat bagi kesepakatan nuklir antara Teheran dan Barat.
