Presiden Brazil Dilma Rousseff yang menghadapi kecaman-kecaman keras kemungkinan akan mendapati dirinya selangkah lebih dekat ke impeachment dan diberhentikan dari jabatan hari Selasa (29/3).
Nasib politik Rousseff dapat berakhir kalau Partai Gerakan Demokrat Brazil (PMDB), partai politik terbesar di negara itu, keluar dari koalisi pemerintahannya yang rapuh sebagaimana diperkirakan. Partai itu dipimpin oleh Wakil Presiden Michel Temer, dan memegang beberapa jabatan dalam kabinet Rousseff.
Tanda pertama keluarnya PMDB sebagaimana diperkirakan muncul hari Senin, ketika Henrique Alves, anggota PMDB, meletakkan jabatan sebagai menteri pariwisata. Dalam surat peletakan jabatannya, Alves mengutarakan penyesalan bahwa “dialog .. tidak berhasil.”
Majelis rendah Kongres Brazil sedang melakukan proses pemakzulan terhadap Rousseff, berdasarkan tuduhan bahwa ia melanggar undang-undang tanggung jawab fiskal negara itu dengan mengubah rekening-rekening pemerintah. Dalam langkah yang sehubungan dengan masalah tersebut, perhimpunan pengacara Brazil mengajukan permohonan hari Senin (28/3) yang mendesak para anggota Kongres agar mendakwa Rousseff dengan tuduhan menghambat proses pengadilan menyangkut penyelidikan korupsi besar-besaran di perusahaan minyak negara Petrobas.
Kalau dia digulingkan dari kekuasaanya, Rousseff akan diberhentikan dari jabatan sementara menjalani peradilan di Senat, dan Temer akan diangkat penjabat presiden. Pemungutan suara diperkirakan bulan April. [gp]