Mantan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengatakan akan bersedia kembali mencalonkan diri dalam pemilu tahun 2018 meskipun peringkatnya dalam jajak pendapat telah menurun.
Berbicara di Rio de Janeiro pada hari Sabtu dalam acara ulang tahun ke-36 Partai Pekerja, Silva mengatakan”jika perlu” ia akan mengajukan diri sebagai calon. Silva akan berusia 72 tahun pada pemilu berikutnya, tapi Silva mengatakan memiliki “kemauan seperti orang berusia 30 tahun untuk menjadi presiden republik ini.”
Silva juga mengecam oposisi dan media, dengan menuduh mereka menyerangnya “dengan kebohongan, pembocoran rahasia dan tuduhan kriminalitas.”
Mantan presiden itu kini dalam penyelidikan atas dugaan penyembunyian aset yang berkaitan dengan pembangunan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan konstruksi untuk dua properti di negara bagian Sao Paulo. Silva mengatakan kepada para hadirin bahwa ia bersedia menyerahkan catatan perbankan dan teleponnya untuk membantu penyelidikan.
Silva mengakhiri dua masa jabatannya pada tahun 2010 dengan tingkat persetujuan yang tinggi, dan ia telah berulang kali menyatakan kesediaannya untuk menjabat kembali. Pengumuman terbaru kepada para anggota partai itu datang selagi jajak pendapat atas dirinya dan pemerintah anjlok tajam di tengah skandal korupsi besar di dalam perusahaan energi milik negara Petrobras dan kemerosotan ekonomi yang parah.
Sebuah jajak pendapat yang diterbitkan hari Rabu menunjukkan hanya 11 persen dari rakyat Brasil yang mendukung pemerintah penerus pilihan Silva, Presiden Dilma Rousseff. Survei itu juga menunjukkan reputasinya merosot, di mana 70 persen menganggapnya bersalah atas tuduhan korupsi. Jajak pendapat oleh perusahaan MDA itu disponsori oleh federasi transportasi nasional, yang melakukan survei langsung terhadap 2.002 orang di 25 negara bagian pada tanggal 18-21 Februari dengan tingkat margin kesalahan dua persen. [zb]