Presiden Burundi yang bermasalah resmi menunda pemilihan presiden, setelah berlangsung protes berminggu-minggu yang dipicu oleh keputusannya untuk mencalonkan diri lagi bagimasa jabatan ketiga.
Presiden Pierre Nkurunziza mengeluarkan keputusan hari Rabu (10/6), yang memindahkan waktu pemilu presiden dari tanggal 26 Juni ke 15 Juli, yang sekaligus juga menunda tanggal-tanggal pemilihan bagi anggota Majelis Nasional dan Senat.
Para pemimpin Afrika Timur dan PBB telah menganjurkan agar presiden menunda pemilu, dengan harapan dapat mengekang protes politik yang rusuh, yang telah berlangsung beberapa minggu.
Protes bermula setelah Nkurunziza mengatakan, ia akan mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga sebagai presiden.
Para pengecam mengemukakan, pencalonan untuk masa jabatan ke-tiga akan melanggar batas dua masa jabatan yang ditetapkan konstitusi.
Namun, para pendukung Nkurunziza berkilah bahwa ia memenuhi syarat untuk mencalonkan diri lagi, karena untuk masa jabatan pertamanya sebagai Presiden ia diangkat oleh anggota parlemen dan bukan dipilih langsung oleh rakyat.