Pernyataannya tersebut bertentangan dengan apa yang sesungguhnya dilakukan China saat ini. China mendapat tekanan yang meningkat dari Amerika dan Eropa untuk mengurangi rintangan pasar.
Xi mengatakan, proteksionisme dan keinginan mementingkan diri sendiri sedang meningkat dewasa ini. Padahal, katanya, hanya keterbukaan yang menghasilkan kemajuan dan hanya keinklusifan yang mempertahankan kemajuan itu.
Xi berbicara di hadapan para perwakilan bisnis negara-negara BRICS, satu hari sebelum ia membuka KTT para pemimpin negara-negara itu di Xianmen, China Tenggara. KTT itu akan menjadi yang ke-9 setelah 10 tahun lalu kelima negara itu bertekad untuk membangun tatanan dunia baru yang tidak didominasi oleh negara-negara Barat.
China telah lama dituduh menciptakan perintang pasar yang tidak adil bagi perusahaan-perusahaan asing. Namun, Xi menjadi pemimpin yang mendukung globalisasi pada saat sentimen proteksionisme sedang meningkat di kalangan negara-negara Barat, termasuk di AS di bawah Presiden Donald Trump.
KTT itu menjadi peluang lain bagi Xi untuk mempertunjukkan kepemimpinannya atas sebuah negara yang ingin memproyeksikan diri sebagai pilar utama pemerintahan dunia abad ke-21. Namun ajang itu dipersuram oleh kabar ujicoba nuklir Korea Utara ke-6 yang berlangsung Minggu (3/9). [ab]