Lomba senjata digital antara Amerika dan Rusia tampaknya meningkat, sebagian dikobarkan pernyataan baru Presiden Rusia Vladimir Putin.
Putin, berbicara di depan sekelompok mahasiswa hari Jumat (1/9) menyebut kecerdasan artifisial bukan saja merupakan masa depan Rusia tetapi masa depan seluruh umat manusia.
“Siapa yang menjadi pemimpin dalam bidang ini akan menjadi penguasa dunia,” kata Putin.
"Ada peluang dan ancaman kolosal yang sulit diprediksi sekarang," imbuhnya.
Para pejabat intelijen Amerika telah memperingatkan adanya persaingan abadi antara Amerika dan Rusia, sebagian besar sekarang terjadi dalam ranah digital.
Badan Intelijen Pertahanan khususnya telah berusaha memaksimalkan kemampuannya untuk memanfaatkan kecerdasan artifisial, atau AI, merangkul industri swasta dan akademisi untuk membantu mempertahankan keunggulan Amerika.
Rusia dan China dipandang sebagai pesaing utama dalam ruang digital dan telah berusaha menemukan cara menerapkan teknologi, seperti kecerdasan artifisial dan komputasi kuantum, dalam doktrin perang mereka.
Para pejabat tinggi, baik dalam pemerintahan maupun sektor swasta, sejak lama membahas impak kecerdasan artifisial dan kemajuan-kemajuan teknologi lain. Namun, para analis melihat kesediaan Putin membahas isu tersebut secara terbuka sebagai isyarat bahwa ia sengaja mengirim pesan, kata Frank Cilluffo, direktur Pusat Siber dan Keamanan Dalam Negeri Universitas Georgetown. Ia menambahkan bahwa sebuah lomba penting sedang berlangsung, dan kita tidak boleh kalah. [ds]