Presiden China Xi Jinping mengatakan, Taiwan yang memerintah sendiri seharusnya melupakan keinginannya untuk menjadi negara berdiri sendiri dan menerima kenyataan sebagai bagian dari China Daratan.
Presiden Xi mengukuhkan kembali kebijakan negaranya yang sudah bertahan lama menyangkut Taiwan dalam pidatonya, Rabu (2/1), yang menandai peringatan 40 tahun pidato bersejarah “Pesan Kepada Rekan Sebangsa di Taiwan” yang pada akhirnya mengarah pada pembentukan hubungan diplomatik China-Taiwan.
Xi mengatakan Beijing membuka peluang bagi terciptanya ruang yang luas bagi reunifikasi damai dengan Taipei, di bawah kerangka kerangka kerja “satu negara, dua sistem.” Namun, ia memperingatkan bahwa China tidak akan membiarkan adanya aktivitas separatis dan menegaskan janjinya untuk menggunakan tindakan militer untuk mewujudkan reunifikasi.
Pidato Xi disampaikan satu hari setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan China harus menerima status Taiwan sebagai pulau yang memerintah sendiri.
Dalam pidato Tahun Baru dari kantornya, Presiden Tsai mengatakan, China harus menghormati keinginan keras 23 juta warga Taiwan untuk memiliki kebebasan dan demokrasi, dan bahwa kedua pihak harus menerima kenyataan bahwa ada perbedaan fundamental dalam sistem-sistem nilai, gaya hidup dan politik mereka. [ab]