Kepala perundingan iklim COP28 Uni Emirat Arab mengatakan pada Senin (11/12), bahwa masih banyak yang harus dilakukan oleh negara-negara di dunia untuk menyelesaikan kesepakatan terkait bahan bakar fosil setelah ia mengusulkan rancangan perjanjian.
Presiden COP28 Sultan Al Jaber mengeluarkan dokumen yang mengabaikan seruan penghapusan bahan bakar fosil dan justru mengusulkan “pengurangan” konsumsi dan produksi, untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.
Hampir 200 negara kini harus mencapai konsensus dalam perundingan iklim PBB di Dubai, yang secara resmi berakhir pada Selasa, namun negosiasi tersebut bisa memakan waktu lebih lama.
“Kita sudah membuat kemajuan, tapi masih banyak yang harus kita lakukan,” kata Jaber dalam rapat paripurna.
“Anda tahu apa yang masih harus disepakati dan Anda tahu bahwa saya ingin Anda menunjukkan ambisi tertinggi dalam semua hal, termasuk pada bahan bakar fosil,” katanya.
Naskah tersebut mengecewakan LSM dan negara-negara kepulauan yang keberadaannya terancam oleh perubahan iklim. Arab Saudi dan Irak menentang pernyataan yang menarget bahan bakar fosil.
“Waktu untuk berdiskusi sudah hampir berakhir dan tidak ada waktu untuk ragu-ragu. Saatnya mengambil keputusan adalah sekarang,” kata Jaber.
“Meski begitu, kita masih harus menutup banyak kesenjangan. Kita tidak punya waktu untuk disia-siakan,” ujarnya. [ns/lt]
Forum