Presiden Ekuador Rafael Correa mengatakan alasan utama negaranya memberikan suaka kepada pendiri WikiLeaks Julian Assange adalah karena tidak ada yang dapat menjamin bahwa Assange tidak akan diekstradisi ke “negara ketiga”.
Assange telah berlindung di kedutaan besar Ekuador di London sejak bulan Juni. Warga Australia itu minta suaka di sana setelah gagal dalam usahanya melawan ekstradisi ke Swedia dimana ia akan dimintai keterangan oleh polisi sehubungan dengan tuduhan pelecehan seksual yang disangkalnya.
Assange khawatir Swedia akan mengirimnya ke Amerika untuk menghadapi dakwaan terkait perilisan ratusan ribu dokumen rahasia tahun 2010, termasuk pesan-pesan kawat diplomatik Departemen Luar Negeri Amerika mengenai perang di Irak dan Afghanistan.
Sebelumnya hari Kamis, organisasi negara-negara Benua Amerika (OAS) mengadakan rapat darurat untuk membahas sengketa Ekuador dengan Inggris, setelah pemerintah Ekuador memutuskan untuk memberi suaka kepada pendiri WikiLeaks.
Dutabesar Ekuador Maria Isabel Salvador mengatakan kepada para anggota OAS di Washington bahwa ancaman Inggris untuk memasuki kedutaan Ekuador di London untuk menangkap Assange adalah tindakan bermusuhan dan bahwa tindakan demikian melanggar hukum internasional.
Menteri Luar Negeri Ekuador Ricardo Patino mengumumkan keputusan pemberian suaka itu di Quito, dengan alasan keamanan pribadi Assange menghadapi risiko. Ia mengatakan Assange tidak akan mendapat peradilan yang adil, kalau ia kelak diekstradisi ke Amerika Serikat.
Assange telah berlindung di kedutaan besar Ekuador di London sejak bulan Juni. Warga Australia itu minta suaka di sana setelah gagal dalam usahanya melawan ekstradisi ke Swedia dimana ia akan dimintai keterangan oleh polisi sehubungan dengan tuduhan pelecehan seksual yang disangkalnya.
Assange khawatir Swedia akan mengirimnya ke Amerika untuk menghadapi dakwaan terkait perilisan ratusan ribu dokumen rahasia tahun 2010, termasuk pesan-pesan kawat diplomatik Departemen Luar Negeri Amerika mengenai perang di Irak dan Afghanistan.
Sebelumnya hari Kamis, organisasi negara-negara Benua Amerika (OAS) mengadakan rapat darurat untuk membahas sengketa Ekuador dengan Inggris, setelah pemerintah Ekuador memutuskan untuk memberi suaka kepada pendiri WikiLeaks.
Dutabesar Ekuador Maria Isabel Salvador mengatakan kepada para anggota OAS di Washington bahwa ancaman Inggris untuk memasuki kedutaan Ekuador di London untuk menangkap Assange adalah tindakan bermusuhan dan bahwa tindakan demikian melanggar hukum internasional.
Menteri Luar Negeri Ekuador Ricardo Patino mengumumkan keputusan pemberian suaka itu di Quito, dengan alasan keamanan pribadi Assange menghadapi risiko. Ia mengatakan Assange tidak akan mendapat peradilan yang adil, kalau ia kelak diekstradisi ke Amerika Serikat.