DENPASAR —
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan ingin menjadikan Konferensi Tingkat Tinggi Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) di Nusa Dua, Bali pada 1-8 Oktober mendatang sebagai pertemuan terbaik di dunia.
Berbicara dalam rapat koordinasi persiapan acara tersebut Minggu (15/9), Presiden Yudhoyono mengatakan KTT APEC akan menjadi pertemuan terbaik di dunia apabila sukses secara materi dan sukses penyelenggaraan. Menurutnya, acara ini sukses bila dapat memberikan kenangan indah dan kesan yang baik bagi para pemimpin negara anggota APEC dan memberikan kontribusi bagi upaya pemulihan ekonomi global.
“Jadi ketika ekonomi global belum pulih benar dan pertemuan APEC ini menjadi mata rantai dari upaya sedunia untuk memulihkan kembali perekonomian global, tentu harus sukses. Sehingga semua pemimpin yang kembali dari Bali ini merasa ada sesuatu yang didapatkan untuk kepentingan ekonominya masing-masing dan juga kepentingan ekonomi regional maupun global,” ujar Presiden Yudhoyono.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan secara umum persiapan pelaksanaan KTT APEC telah mencapai 70 persen. Hal yang terpenting yang harus dipersiapkan berikutnya, ujarnya, adalah mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi para peserta KTT APEC.
“Sebagai tuan rumah yang baik, tentu saja kita harus bisa memberikan suasana yang nyaman, aman, damai, kondusif untuk para peserta, termasuk para pengusaha yang menyertai para pemimpin,” ujarnya.
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Perry Markus mengatakan hotel-hotel di Bali juga akan mempromosikan produk pertanian dan kerajinan Bali.
“Yang pertama misalnya seperti buah, itu harus ada buah lokal yang disajikan. Makanan juga makanan yang memperkenalkan Indonesia, serta kerajinan, misalnya kimono yang ada corak batiknya atau endek,” ujarnya.
Sementara dari segi persiapan bandar udara, Komandan Lapangan Udara Ngurah Rai Kolonel (Pnb) Sugiharto Prapto Waluyo mengatakan sedang menyusun rencana parkir pesawat, karena 15 negara telah menyampaikan konfirmasi kedatangan kepala negaranya dengan menggunakan pesawat kenegaraan.
“Untuk penyusunan sistem parkir pesawat tentunya banyak hal yang kita perhatikan, masalah keamanan dan sebagainya. Kemudian yang terkait juga masalah dimensi pesawat, tetapi yang penting adalah masalah politis menjadi perhatian utama kita, yang politis itu sistem perpolitikan negara,” ujarnya.
Menurut Sugiharto, dari 15 negara yang telah menyampaikan konfirmasinya, tercatat dua negara menyampaikan akan membawa dua pesawat kenegaraan yaitu Rusia dan Amerika Serikat.
Berbicara dalam rapat koordinasi persiapan acara tersebut Minggu (15/9), Presiden Yudhoyono mengatakan KTT APEC akan menjadi pertemuan terbaik di dunia apabila sukses secara materi dan sukses penyelenggaraan. Menurutnya, acara ini sukses bila dapat memberikan kenangan indah dan kesan yang baik bagi para pemimpin negara anggota APEC dan memberikan kontribusi bagi upaya pemulihan ekonomi global.
“Jadi ketika ekonomi global belum pulih benar dan pertemuan APEC ini menjadi mata rantai dari upaya sedunia untuk memulihkan kembali perekonomian global, tentu harus sukses. Sehingga semua pemimpin yang kembali dari Bali ini merasa ada sesuatu yang didapatkan untuk kepentingan ekonominya masing-masing dan juga kepentingan ekonomi regional maupun global,” ujar Presiden Yudhoyono.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan secara umum persiapan pelaksanaan KTT APEC telah mencapai 70 persen. Hal yang terpenting yang harus dipersiapkan berikutnya, ujarnya, adalah mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi para peserta KTT APEC.
“Sebagai tuan rumah yang baik, tentu saja kita harus bisa memberikan suasana yang nyaman, aman, damai, kondusif untuk para peserta, termasuk para pengusaha yang menyertai para pemimpin,” ujarnya.
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Perry Markus mengatakan hotel-hotel di Bali juga akan mempromosikan produk pertanian dan kerajinan Bali.
“Yang pertama misalnya seperti buah, itu harus ada buah lokal yang disajikan. Makanan juga makanan yang memperkenalkan Indonesia, serta kerajinan, misalnya kimono yang ada corak batiknya atau endek,” ujarnya.
Sementara dari segi persiapan bandar udara, Komandan Lapangan Udara Ngurah Rai Kolonel (Pnb) Sugiharto Prapto Waluyo mengatakan sedang menyusun rencana parkir pesawat, karena 15 negara telah menyampaikan konfirmasi kedatangan kepala negaranya dengan menggunakan pesawat kenegaraan.
“Untuk penyusunan sistem parkir pesawat tentunya banyak hal yang kita perhatikan, masalah keamanan dan sebagainya. Kemudian yang terkait juga masalah dimensi pesawat, tetapi yang penting adalah masalah politis menjadi perhatian utama kita, yang politis itu sistem perpolitikan negara,” ujarnya.
Menurut Sugiharto, dari 15 negara yang telah menyampaikan konfirmasinya, tercatat dua negara menyampaikan akan membawa dua pesawat kenegaraan yaitu Rusia dan Amerika Serikat.