Presiden Joko Widodo beserta rombongan telah tiba di Bandara Militer Joint Base Andrews, Maryland, Minggu (25/10), sekitar 12:28 siang waktu setempat. Pesawat sempat tertunda kedatangannya karena cuaca buruk.
Presiden Joko Widodo disambut oleh Duta Besar Amerika untuk Indonesia Robert Blake dan Duta Besar Indonesia untuk Amerika, Budi Bowoleksono.
Selama lawatan lima hari di Amerika, Presiden ingin memperkuat hubungan bilateral sekaligus mencari peluang bisnis, terutama dari kalangan investor teknologi.
Presiden Joko Widodo memulai kunjungannya ke Amerika dengan melakukan pertemuan hari Minggu sore atau Senin pagi WIB dengan 1.200 lebih warga Indonesia. Tidak hanya warga negara Indonesia dari Washington dan sekitarnya, tetapi juga jauh dari pesisir barat Amerika, kata Duta Besar Indonesia untuk Amerika Budi Bowoleksono.
“Animo masyarakat Indonesia untuk bertemu beliau luar biasa besar. Saya dengar mereka akan datang dari banyak tempat, bahkan dari pantai barat Amerika. Yang sudah mengkonfirmasi akan datang adalah 1.250 orang, banyak sekali,” katanya.
Duta Besar Budi mengatakan fokus utama kunjungan Presiden Jokowi adalah memperluas kerjasama bilateral dan multilateral, terutama di bidang pertahanan, ekonomi dan teknologi serta ketahanan maritim.
“Fokus kita adalah meningkatkan kerjasama kedua negara yang peluangnya memang terbuka lebar. Statistik yang ada belum mencerminkan potensi yang ada di kedua negara … kurang lebih di bidang pertahanan, maritim, ekonomi, pendidikan, ekonomi kreatif, IT,” lanjut Dubes Budi.
Presiden Jokowi mendarat di bandara udara militer Joint Base Andrews, di pinggiran Washington. Selain bertemu Presiden Amerika Barack Obama hari Senin, Presiden Jokowi akan berpidato dalam sejumlah forum diantaranya Kamar Dagang Amerika dan lembaga riset terkemuka Brookings Institute. Ia juga dijadwalkan bertemu dengan para pejabat perusahaan tambang Freeport dan para pemimpin Kongres Amerika.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kunjungan ini akan menghasilkan banyak kesepakatan bisnis. Katanya, akan ada lebih banyak penandatanganan nota kesepahaman antar pengusaha daripada antar pemerintah.
Kantor berita AP melaporkan berbagai kesepakatan bisnis yang akan ditandatangani selama kunjungan Jokowi di Amerika diperkirakan mencapai 19,5 miliar dollar, termasuk dalam sektor energi listrik.
Saat ini, Amerika adalah investor terbesar keenam di Indonesia dengan total modal sekitar 1,3 miliar dolar. Amerika adalah mitra dagang terbesar ke-empat Indonesia, dimana volume perdagangan bilateral tahun lalu mencapai 27,7 miliar dolar.
Rabu petang waktu Amerika atau Kamis pagi WIB, Presiden Jokowi akan bertolak ke San Francisco dalam upayanya mencari investasi di sektor teknologi. Di kompleks Silicon Valley, yang merupakan tempat kelahiran sekaligus kantor pusat banyak perusahaan teknologi dunia, Presiden Jokowi akan bertemu diantaranya perwakilan dari Microsoft, Google, Facebook, dan Apple.
Sebelum naik pesawat Sabtu malam di bandara Halim Perdana Kusuma, Jokowi mengutarakan harapannya untuk mengembangkan ekonomi digital, terutama bagi rakyat di daerah pedesaan. [th/eis]