Menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1, Presiden Joko Widodo dan ibu negara Iriana serta rombongan bertolak kembali ke tanah air Selasa sore (27/10). Presiden mempersingkat lawatannya di Amerika karena meluasnya kebakaran hutan dan lahan di sebagian Indonesia, serta dampak asap di daerah-daerah tersebut.
“Oleh sebab itu karena banyaknya keluhan dan laporan dari masyarakat yang terkait dampak kesehatan dan sosial karena asap, saya memutuskan untuk membatalkan perjalanan saya ke West Coast dan langsung kembali ke Indonesia, untuk langsung meluncur ke Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah,” kata Jokowi.
Sejak tiba di Washington DC Minggu siang (25/10), Presiden Joko Widodo mengikuti agenda yang sangat padat.Diawali dengan tatap muka di Wisma Indonesia – Tilden dengan lebih dari 1.250 warga Indonesia yang datang dari 24 negara bagian di Amerika.
Hari Senin (26/10) Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan dengan pengusaha Chevron dan General Electric – yang berjanji akan membantu pembangunan sejumlah pembangkit listrik di Indonesia – dilanjutkan pertemuannya dengan Presiden Barack Obama di Gedung Putih.
Dalam konferensi pers bersama di ruang Oval, Presiden Joko Widodo menyampaikan keputusan mengejutkan yang sekaligus menggembirakan yaitu kesiapan Indonesia untuk bergabung dengan “Kemitraan Trans Pasifik” yang digagas Amerika, Jepang dan 10 negara Asia Pasifik.
“Ekonomi Indonesia adalah ekonomi terbuka, dengan jumlah penduduk 250 juta maka ekonomi Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara.Dan Indonesia bermaksud bergabung dengan TPP,” paparnya.
Presiden Joko Widodo mengulangi kesiapan Indonesia untuk bergabung dengan “Kemitraan Trans Pasifik” itu dalam acara makan malam di Kamar Dagang dan Industri Amerika Senin malam (26/10) dan pidato di Brookings Institute Selasa pagi (27/10).
“Untuk menunjukkan keseriusan kami mereformasi ekonomi, kemarin kami mengumumkan niat untuk bergabung dengan Kemitraan Trans Pasifik TPP. Jujur saja, saya rasa Presiden Obama terkejut ketika mendengar hal itu,” tutur Jokowi.
Selasa siang Presiden Joko Widodo dijamu makan siang di kediaman resmi Wakil Presiden Joe Biden, dilanjutkan dengan bertemu pemimpin mayoritas DPR Kevin McCarthy di Kongres, mengunjungi dan sholat Ashar di masjid diaspora Indonesia di Silver Spring – Maryland.
Menteri ESDM Sudirman Said menyebut lawatan singkat Presiden Joko Widodo ke Washington DC itu sebagai “sukses besar”. Menurutnya, semua aspek strategis dibicara secara hangat dan terbuka, mulai dari investasi, ekonomi, energi bersih, perubahan iklim, terorisme, demokrasi hingga kesehatan rakyat.
Dalam pernyataan tertulis yang diterima VOA, Sudirman Said mengatakan tak kurang dari 15 pertemuan dihadiri langsung oleh presiden, yang diikuti oleh beragam kalangan.Ada 14 kesepakatan bisnis – termasuk 11 kesepakatan di bidang energi – dan 17 transaksi bisnis yang ditandatangani, dengan total investasi mencapai 3,5 milyar dolar.
Sebelumnya dalam wawancara dengan VOA, Sudirman Said juga memuji sikap pejabat-pejabat Amerika yang menghormati isyaratyang diberikan Indonesia untuk tidak membahas hal-hal sensitif seperti soal kontrak karya Freeport atau bioremediasi Chevron.
Meskipun membatalkan perjalanan ke Silicon Valley, Presiden Joko Widodo tetap mengutus empat menteri untuk melanjutkan misi kesana. Keempat menteri tersebut adalah Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Ketua BKPM Franky Sibarani dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Puan Maharani.
Dalam penutupan pidatonya di Brookings Institution, Presiden Joko Widodo mengajak semua pihak untuk datang ke Indonesia.
“Indonesia sedang mengalami perubahan cepat dan kami tidak lagi sekedar melihat ke dalam.Kebijakan luar negeri kami adalah cerminan kepentingan nasional dan tanggungjawab internasional kami”, ujar Jokowi.
“Lihat dan datang lah kembali ke Indonesia, banyak perubahan cepat sedang terjadi. Kita tidak akan hanya melihat ke dalam (inward looking).Perhatian kami pada kawasan dan dunia internasional tetap kuat dan akan menjadi kuat dalam tahun-tahun mendatang.Kebijakan luar negeri kami adalah cerminan dari kepentingan nasional dan tanggung jawab internasional”.
Presiden Joko Widodo diperkirakan akan tiba di Indonesia hari Kamis (29/10). [em/jm]