Beberapa hari setelah terbang dengan pesawat kelas ekonomi untuk menghadiri upacara kelulusan putra bungsunya di Singapura, Presiden Joko Widodo mengatakan Senin (24/11) ia akan memangkas anggaran perjalanan untuk kabinetnya supaya ada dana untuk reformasi-reformasi yang dibutuhkan negara.
Langkat tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian upaya-upaya penghematan yang diberlakukan Presiden dalam bulan pertama menjabat.
Presiden Jokowi minggu lalu menaikkan harga-harga bahan bakar dengan lebih dari 30 persen, menghemat anggaran subsidi pemerintah sebesar US$11,5 miliar, atau 9 persen dari belanja anggaran tahun depan.
Presiden, yang juga telah mengambil langkah untuk meningkatkan penghasilan pajak, mengatakan akan memotong biaya perjalanan dan rapat tahun depan menjadi Rp 25 triliun, dari Rp 41 triliun.
"Seperti yang kita tahu, dana perjalanan dinas dan rapat sampai hari ini hanya Rp 22 triliun. Jadi Rp 25 triliun sudah lebih dari cukup," ujar Presiden Jokowi pada wartawan setelah bertemu para gubernur di Istana Presiden.
"Kita akan membahasnya dengan para gubernur mengenai penggunaan anggaran yang telah dihemat tersebut."
Pada Jumat, Presiden menolak menggunakan jet kepresidenan untuk menghadiri upacara kelulusan putranya di Singapura. Ia dan keluarga serta rombongan kemudian naik kelas ekonomi Garuda Airlines, menangguk pujian di media sosial karena "kerendahan hatinya." (Reuters)