Presiden Joko Widodo menyampaikan duka citanya atas berpulangnya mantan Presiden Kuba Fidel Castro. Duka cita tersebut disampaikannya usai menghadiri Peringatan Hari Guru Nasional di Sentul International Convention Center Bogor pada Minggu (27/11).
"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada pemerintah dan rakyat Kuba atas meninggalnya Bapak Fidel Castro, mantan presiden Kuba, pada hari Sabtu, 26 November," ujarnya.
Lebih lanjut Presiden menyampaikan, bangsa Indonesia berdoa agar mendiang Fidel Castro dapat dengan damai di peristirahatan terakhirnya. Rakyat Kuba tambah Presiden juga didoakan diberi ketabahan atas kepergian sang pemimpin revolusioner itu.
Ucapan duka juga disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Jusuf Kalla menjelasan, Fidel Castro mempunyai hubungan yang baik dengan mantan Presiden Sukarno.
"Pemerintah menyampaian duka cita yang mendalam atas meninggalnya Fidel Castro. Fidel Castro pada saat Presiden Sukarno merupakan sahabat yang baik. Dan sama-sama mendukung Gerakan Non Blok. Karena itu mempunyai hubungan yang baik," katanya.
Jusuf Kalla berpendapat, Fidel Castro adalah seorang pejuang di negerinya yang sangat dihormati oleh rakyatnya.
"Dia pejuang di negeri nya yang luar biasa. Walaupun ada masalah-masalah yang ia hadapi namun bagaimanapun dia adalah pejuang," tambahnya.
Fidel Alejandro Castro Ruz tutup usia pada usia 90 tahun setelah kondisi kesehatannya terus menurun sejak 2006 akibat penyakit usus kronik yang dideritanya.
Fidel Castro merupakan tokoh di balik revolusi yang meruntuhkan rezim militer Fulgencio Batista pada 1959 dengan dibantu tokoh revolusioner asal Argentina Ernesto ‘Che’ Guevara, lalu mendirikan pemerintahan Kuba yang berasasan Sosialisme. Sejak saat itu hingga 2006, ia memimpin Kuba sehingga menjadi negara yang cukup berpengaruh di kawasan Amerika. Fidel Castro menyerahkan kekuasaan kepada adiknya, Raul Castro, pada 2008 karena alasan kesehatan.
Hubungan diplomatik Pemerintah Indonesia dan Kuba mulai terjalin pada 22 Januari 1960, yang diikuti pembukaan Kedutaan Besar RI di Havana pada 1963. Kerja sama RI-Kuba telah berlangsung dengan baik dalam berbagai forum bilateral maupun multilateral.