Presiden Kyrgyzstan, Almazbek Atambayev, mengatakan bahwa mempertahankan sebuah pangkalan militer Amerika dekat lapangan udara sipil di negara itu telah menjadi terlalu berbahaya bagi negaranya.
Menurut Atambayev, Kamis ini, kepada Asisten Menteri Luar Negeri Amerika yang sedang berkunjung, Robert Blake, pembayaran sewa sejumlah 150 juta dolar per tahun itu, tidak memiliki nilai yang berarti dibandingkan risiko yang harus diambil negaranya untuk pemeliharaan pangkalan tersebut di sebuah lapangan udara sipil.
Pemimpin Kyrgyzstan tersebut mengungkapkan dalam jumpa pers di Bishkek bahwa Amerika harus meninggalkan bandar udara itu pada tahun 2014, saat perjanjian sewa-menyewa itu berakhir. Alternatif lain adalah bekerjasama dengan Rusia untuk membuat sebuah lapangan terpisah bagi operasi lapangan udara sipil.
Amerika telah menggunakan pangkalan udara yang terletak bersisian dengan lapangan udara Manas, sebuah pusat transit suplai yang sangat penting selama perang di Afghanistan. Tetapi bulan lalu, Atambayev menyebutkan tentang berbagai konflik di Iraq dan Afghanistan serta memburuknya hubungan dengan Iran. Atambayev tidak ingin negaranya memikul risiko apabila salah satu dari negara itu akan membalas Amerika dengan menyerang pangkalan tersebut.
Presiden Atambayev menandaskan, bahwa Kyrgyzstan akan menghormati perjanjian sewa-menyewa Amerika yang sekarang, tetapi tidak berniat untuk memperpanjangnya.