Presiden Meksiko menanggapi ancaman tarif Amerika secara berhati-hati pada Jumat (31/5). Dia menganjurkan dialog dan bukan langkah-langkah pemaksaan dalam konflik di antara ke dua negara seputar kebijakan migrasi.
“Saya ingin menegaskan kembali bahwa kami tidak akan terperangkap ke dalam provokasi; tetapi kami akan bersikap bijaksana, serta menghormati otoritas dari Amerika dan Presiden Trump,” demikian kata Presiden Meksio Andres Manuel Lopez Obrador.
“Kami berpendapat setiap konflik dan hubungan bilateral harus diatasi dengan dialog, dengan komunikasi. Menggunakan langkah pemaksaan tidak akan mengarah pada hasil yang baik,” demikian ditambahkannya.
Pernyataannya pada Jumat pagi menyusul surat dua halaman kepada Trump, yang nadanya sama serta menanggapi pengumuman Trump lewat Twitter sebelumnya bahwa Amerika akan mulai memberlakukan sebuah cukai atas impor dari Meksiko.
Sementara itu, Menlu Meksiko mengatakan, dia sudah mulai berunding dengan pejabat Amerika setelah presiden Trump mengancam akan memberlakukan tariff atas produk Meksiko sehubungan meningkatnya kedatangan migran di perbatasan.
Marcelo Ebrard di Twitter, Jumat, mengatakan, dia sudah bicara dengan Menlu Mike Pompeo lewat telepon, dan temu muka antara keduanya akan berlangsung pada Rabu di Washington.
“KTT yang akan mengatasi pertikaian Amerika dengan negara kami akan berlangsung Rabu di Washington,” kata Ebrard. “Kami akan tegas dan membela martabat Meksiko.” (jm)