Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada hari Rabu (11/5) membela salah satu sekutu dan calon penerusnya, Wali Kota Mexico City Claudia Sheinbaum, yang menghadapi penyelidikan semakin ketat atas kecelakaan metro yang mengakibatkan korban tewas.
Dukungan itu ditunjukkan selagi Sheinbaum menolak kesimpulan dari penyelidikan independen terhadap kecelakaan yang menewaskan 26 orang setelah bagian rel yang ditinggikan runtuh pada Mei 2021.
Studi oleh perusahaan teknik Norwegia DNV yang diberi kontrak oleh pemerintah kota itu berisi berbagai “kecacatan dan ketidakserasian,” kata seorang pejabat senior Mexico City, Myriam Urzua, kepada para wartawan.
Laporan akhir DNV, yang diserahkan pada akhir Februari, “tidak memenuhi spesifikasi yang diminta,” katanya.
“Mereka tidak menyajikan hipotesis alternatif untuk diselidiki,” tambah Urzua.
Dua laporan pertama DNV menyalahkan kegagalan struktural di jalur metro yang rusak, yang diresmikan pada 2012 di bawah Wali Kota Marcelo Ebrard, yang sekarang menjabat menteri luar negeri dan juga calon presiden.
Lopez Obrador mengatakan kepada para wartawan pada hari Rabu bahwa Sheinbaum adalah “seorang wanita yang lurus dan jujur” yang “menjadi sasaran tekanan kuat.”
Setelah kecelakaan itu, bilioner milarder Meksiko Carlos Slim, yang perusahaannya membangun sebagian besar bagian jalur yang rusak, berjanji untuk membayar biaya pembangunannya kembali.
Namun, sebagian kerabat korban dan orang yang selamat dari kecelakaan itu menginginkan agar jalur itu dihancurkan dan menolak untuk menandatangani “perjanjian ganti rugi” dengan Grupo Carso milik miliarder itu. [lt/my]