Presiden Nigeria menyatakan, negara itu mempunyai petunjuk kuat mengenai siapa yang terlibat dalam "perang teror" terhadap Nigeria, satu pekan setelah serangan terhadap markas besar PBB di Abuja menewaskan 23 orang.
Presiden Goodluck Jonathan Jumat mengatakan, pasukan keamanan Nigeria tidak akan "memberi ampun" dalam upaya melawan terorisme. Dia mengatakan akan mengarahkan pasukan keamanan Nigeria untuk lebih menekankan pada intelijen dan partisipasi dari warga Nigeria.
Pidato itu, yang juga diterbitkan dalam situs pemerintah, menandai dimulainya perubahan total surat ijin mengemudi nasional Nigeria dan plat nomor kendaraan. Jonathan mengatakan, penggunaan kendaraan secara konsisten dalam serangan-serangan belakangan ini menunjukkan pentingnya proyek itu, yang akan membantu menciptakan database secara komprehensif mengenai pengemudi kendaraan dan kendaraan
Dia katakan, perubahan total itu telah dilakukan beberapa tahun, tetapi menjadi mendesak setelah sebuah serangan bom mobil tahun lalu, dan lagi setelah serangan terhadap PBB pekan lalu, yang menurut pihak berwenang Nigeria didalangi oleh seorang pria terkait al-Qaida.