Perdana Menteri Spanyol dan Perdana Menteri Belgia, Kamis (23/11), melangsungkan pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Kota Ramallah, Tepi Barat, ketika kesepakatan gencatan senjata yang akan membebaskan sejumlah sandera yang ditahan oleh Hamas ditangguhkan satu hari.
Abbas menyambut Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez dan Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo di luar kantor Kepresidenan Palestina.
Sebelumnya, dalam sebuah acara seremonial di Yerusalem, Kamis pagi, Sanchez dan De Croo menyambut baik kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang dicapai Israel dan Hamas. Mereka mengatakan hal itu akan memungkinkan warga sipil yang tidak bersalah untuk dibebaskan.
Kesepakatan yang akan menetapkan gencatan senjata selama empat hari, pengiriman sejumlah besar bantuan kemanusiaan ke Gaza, serta pembebasan para tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel, diperkirakan akan dimulai pada Jumat (24/11).
Kesepakatan itu membuat bantuan yang sangat dibutuhkan oleh 1,7 juta warga Palestina yang telah melarikan diri dari rumah mereka akibat pengeboman Israel selama berminggu-minggu dapat segera masuk. Selain itu, kesepakatan tersebut melegakan keluarga-keluarga di Israel yang khawatir akan nasib orang-orang yang mereka cintai, yang ditangkap Hamas saat melakukan serangan ke bagian selatan Israel pada 7 Oktober lalu, yang memicu terjadinya perang.
Serangan Hamas ke Israel itu menewaskan sedikitnya 1.200 orang, sebagian besar warga sipil. Hamas juga menyandera sejumlah sandera, termasuk anak-anak, perempuan, lansia dan sejumlah tentara.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikuasai Hamas, melaporkan hingga Kamis, sedikitnya 13.300 orang telah tewas, yang mencakup warga sipil dan militan. Israel mengatakan telah membunuh ribuan militan Hamas, meskipun tidak menunjukkan bukti atas klaim itu. [em/ns]
Forum