Presiden Panama Jose Raul Mulino pada Kamis (26/12) mengesampingkan negosiasi dengan Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump mengenai kendali atas Terusan Panama, dan menyangkal bahwa China telah ikut campur dalam operasi terusan itu.
Mulino juga menolak kemungkinan pengurangan tarif bagi kapal-kapal AS sebagai tanggapan atas ancaman Trump yang meminta kendali atas jalur air vital yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik itu untuk dikembalikan kepada Amerika Serikat.
“Tidak ada yang perlu dibicarakan,” kata Mulino dalam sebuah konferensi pers. “Terusan itu milik Panama dan milik orang Panama. Tidak ada kemungkinan untuk membuka pembicaraan apapun seputar kenyataan ini, yang telah mengorbankan darah, keringat dan air mata,” tambahnya.
Terusan yang diresmikan pada tahun 1914 itu memang dibangun oleh Amerika Serikat, tetapi diserahkan kepada Panama pada 31 Desember 1999 berdasarkan perjanjian yang ditandatangani sekitar dua dekade sebelumnya oleh Presiden AS saat itu, Jimmy Carter, dan pemimpin nasionalis Panama, Omar Torrijos.
Trump pada Sabtu (21/12) lalu mengecam apa yang ia sebut sebagai biaya “konyol” yang dikenakan pada kapal-kapal AS yang melewati terusan tersebut dan mengisyaratkan semakin besarnya pengaruh China.
“Ini semata-mata untuk dikelola oleh Panama, bukan oleh China, atau siapa pun,” kata Trump dalam sebuah ungnahag di platform Truth Social. “Kami tidak akan dan TIDAK AKAN PERNAH membiarkannya jatuh ke tangan yang salah!”
Jika Panama tidak dapat memastikan “operasi yang aman, efisien, dan dapat diandalkan” dari terusan tersebut, “maka kami akan menuntut agar Terusan Panama dikembalikan kepada kami, secara penuh, dan tanpa pertanyaan,” tambah Trump.
Sekitar lima persen dari lalu lintas maritim global melewati Terusan Panama, yang membuat kapal-kapal yang melakukan perjalanan antara Asia dan wilayah Pantai Timur AS dapat menghindari rute yang panjang dan berbahaya di sekitar ujung selatan Amerika Selatan.
Amerika Serikat merupakan pengguna utama terusan tersebut, di mana jumlah kargonya mencapai 74 persen, diikuti China dengan 21 persen.
Mulino mengatakan bahwa biaya penggunaan terusan itu “tidak ditetapkan berdasarkan keinginan presiden atau administrator” jalur perairan antar samudra itu, tetapi berdasarkan “proses publik dan terbuka” yang telah ditetapkan sejak lama.
“Sama sekali tidak ada campur tangan atau partisipasi China dalam segala hal yang berkaitan dengan Terusan Panama,” tegas Mulino.
Lewat unggahan di platform Truth Social, Trump pekan lalu menuduh – tanpa bukti – bahwa tentara China “dengan penuh kasih, tetapi secara ilegal, mengoperasikan Terusan Panama.”
Mulino membantah tuduhan itu. “Demi Tuhan, tidak ada tentara China di terusan itu,” tambahnya.
Panama menjalin hubungan diplomatik dengan China pada tahun 2017, setelah memutuskan hubungan dengan Taiwan, sebuah keputusan yang dikritik oleh pemerintahan Trump pada masa jabatan pertamanya.
Puluhan demonstran berkumpul di luar Kedutaan Besar Amerika Serikat di Panama City, dan memprotes pernyataan Trump sambil membakar posternya. [em/ka]
Forum