Presiden Nicolas Sarkozy menyampaikan pidato melalui televisi Rabu sore. Pemilu dijadwalkan berlangsung tanggal 22 April, dengan pemilu tambahan tanggal 6 Mei, jika diperlukan.
Sejumlah jajak pendapat terbaru menunjukkan pemimpin yang sedang berkuasa itu berada di bawah Francois Hollande, pemimpin sosialis yang beroposisi. Nicolas Sarkozy menyalahkan penurunan popularitasnya pada krisis keuangan tiga tahun terakhir, dan berjanji akan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Semasa kepresidenannya, tingkat pengangguran di Perancis naik menjadi sekitar 10%. Ia juga telah menyusun reformasi ekonomi yang tidak populer, termasuk menaikkan usia pensiun dari 60 menjadi 62 tahun, yang memudahkan pengusaha untuk mempekerjakan atau memecat karyawan. Analis politik Dominique Moisi mengatakan gaya hidup pribadi presiden juga tidak membantu.
Dominique Moisi mengatakan tampaknya tidak mungkin Presiden Nicolas Sarkozy dapat mengalahkan Francois Hollande dalam dua bulan mendatang. Pemimpin sosialis itu telah memperoleh manfaat dari ketidakpuasan para pemilih dan sedang berkampanye dengan menentang orang-orang kaya dan dunia keuangan.
Presiden Nicolas Sarkozy juga akan menghadapi Marine Le Pen, pemimpin Partai Front Nasional sayap kanan yang menggantikan ayahnya Jean-Marie Le Pen, politisi sayap kanan Francois Bayrou, tokoh aliran kiri Eva Joly dan Jean-Luc Melechon, dan mantan perdana menteri Dominique de Villepin.