Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam sikap Amerika terkait konflik Suriah sebagai "tidak konstruktif," setelah Amerika menolak untuk ikut dalam perundingan bilateral tingkat tinggi tentang koordinasi kegiatan militer di Suriah.
Komentar itu muncul sehari setelah Amerika dan Rusia menyelesaikan pembicaraan tingkat rendah putaran ketiga tentang aturan penerbangan di wilayah udara Suriah, di mana kedua negara sedang melakukan upaya serangan udara secara terpisah.
Baik Amerika dan Rusia mengatakan kemajuan telah dicapai dalam pembicaraan lewat video hari Rabu, yang menurut Amerika "dipusatkan pada pelaksanaan prosedur-prosedur keselamatan tertentu."
Hari Rabu (14/10), Rusia mengatakan Amerika menolak tawarannya untuk membahas kerjasama militer lebih lanjut di negara yang sedang dilanda perang tersebut. Amerika mengecam keras upaya militer Rusia di Suriah.
Dalam komentar yang diterbitkan hari Kamis oleh kantor berita Interfax, Putin mengatakan ia tidak mengerti bagaimana para pejabat Amerika bisa mengecam operasi militer Rusia "jika mereka menolak untuk melakukan dialog langsung tentang isu yang sangat penting ini.”
"Menurut saya sikap ini tidak konstruktif," tambah Putin.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika hari Rabu mengatakan ia "tidak punya keterangan memiliki isu yang spesifik" tentang proposal pembicaraan tingkat tinggi. John Kirby juga mengatakan Amerika terus menunjukkan kesediaannya untuk berbicara dengan pemerintah Rusia.
Utusan PBB untuk Suriah Staffan de Mistura mendorong upaya terpisah agar Amerika dan Rusia sepakat dalam upaya mencapai penyelesaian politik yang luas bagi krisis di Suriah.
Rusia hari Kamis meluncurkan serangan udara untuk mendukung serangan yang dilakukan oleh pasukan pemerintah Suriah di provinsi Homs, Syria tengah, demikian menurut televisi Suriah dan para aktivis di negara itu.
Televisi pemerintah mengatakan tentara Suriah merebut kota Khaldiyeh di dekat kota utama Hama dan menewaskan beberapa militan di dekat kota Homs.
Pesawat-pesawat tempur Rusia meluncurkan sedikitnya 15 serangan udara di kota Talbisseh yang dikuasai pemberontak, menewaskan sedikitnya 10 orang, enam di antaranya adalah pemberontak, menurut organisasi Syrian Observatory for Human Rights yang bermarkas di Inggris.
Serangan udara Rusia telah membantu pasukan pemerintah Suriah merebut kembali wilayah mereka, sementara Amerika mengecam upaya itu sebagian besar menarget pejuang pemberontak dan bukan militan ISIS.
Reuters hari Selasa mengutip dua pejabat senior lokal yang mengatakan tentara Suriah akan segera meluncurkan serangan di kota Aleppo di Suriah utara dengan dukungan serangan udara Rusia dan pejuang dari kelompok militan Lebanon Hizbullah dan Iran. Para pejabat itu dikutip mengatakan adanya "mobilisasi besar-besaran" pasukan Suriah dan ribuan warga Iran. [zb/ii]