Pemimpin Sudan Omar al-Bashir terbang kembali ke Khartoum hari Senin (15/7), kurang dari 24 jam setelah kedatangannya di Abuja untuk mengikuti KTT Uni Afrika mengenai AIDS yang berlangsung hingga Selasa.
Dalam wawancara dengan VOA, wakil Menteri Luar Negeri Sudan menyatakan kepulangan Bashir itu tidak terkait dengan seruan bagi penangkapannya.
Pejabat tersebut, Ramatallah Osman, mengatakan, presiden tidak akan pergi ke Nigeria jika ada ancaman terhadap keamanannya.
Sewaktu Bashir berada di Nigeria, para aktivis mengajukan gugatan di Pengadilan Tinggi Federal Nigeria dalam upaya mendesak pihak berwenang menangkap pemimpin Sudan itu.
Presiden Sudan tersebut menjadi buronan Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) atas tuduhan genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan di wilayah Darfur, Sudan.
ICC hari Selasa menyatakan telah meminta Nigeria agar menangkap Bashir dan menyerahkannya ke mahkamah.
Dalam wawancara dengan VOA, wakil Menteri Luar Negeri Sudan menyatakan kepulangan Bashir itu tidak terkait dengan seruan bagi penangkapannya.
Pejabat tersebut, Ramatallah Osman, mengatakan, presiden tidak akan pergi ke Nigeria jika ada ancaman terhadap keamanannya.
Sewaktu Bashir berada di Nigeria, para aktivis mengajukan gugatan di Pengadilan Tinggi Federal Nigeria dalam upaya mendesak pihak berwenang menangkap pemimpin Sudan itu.
Presiden Sudan tersebut menjadi buronan Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) atas tuduhan genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan di wilayah Darfur, Sudan.
ICC hari Selasa menyatakan telah meminta Nigeria agar menangkap Bashir dan menyerahkannya ke mahkamah.