Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Sabtu (10/6), membenarkan bahwa militer Ukraina melancarkan “serangan balasan dan operasi defensif." Serangan itu berlangsung satu hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan upaya Kyiv untuk mengambil alih wilayahnya sudah berlangsung selama beberapa waktu.
Dilansir oleh Reuters, pemimpin Ukraina itu tidak memberikan perincian mengenai serangan itu. Dia bahkan meminta para jurnalis untuk menyampaikan kepada Putin bahwa para jenderalnya optimis.
Dalam konferensi pers, Zeleskyy yang mengenakan busana khasnya berwarna khaki, hanya mengangkat bahu ketika ditanya wartawan mengenai komentar Putin pada Jumat (9/6) bahwa Kyiv sudah memulai serangan balasan, tapi tidak ada kemajuan.
“Serangan balasan dan aksi defensif sedang berlangsung di Ukraina, tapi saya tidak akan memberi perincian serangan itu masuk tahapan apa,” kata Zelenskyy sambil menyebut sejumlah nama pejabat tinggi militer Ukraina.
“Mereka (para jenderal) merasa positif. Sampaikan itu ke Putin,” kata Zelenskyy tersenyum. Dia didampingi oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang sedang berkunjung ke Kyiv, Ibu Kota Ukraina.
Dia mengatakan komentar Putin mengenai serangan balasan “menarik..sangat penting agar Rusia selalu merasa seperti ini: Waktu mereka tidak lama lagi, menurut pendapat saya.”
Menteri Pertahanan Rusia pada Sabtu (10/6) mengatakan selama 24 jam terakhir, pasukan Ukraina melancarkan serangan di wilayah Donetsk dan Zaporizhzhia di bagian selatan, tetapi tidak berhasil. Kedua wilayah tersebut menjadi medan pertempuran sengit.
Kementerian Pertahanan Rusia juga menyebut Bakhmut, kota di timur yang menurut Moskow sudah direbut bulan lalu setelah pertempuran sengit selama sepuluh bulan.
Reuters tidak bisa memverifikasi secara independent situasi di medan perang.
Dalam pesan harian malam hari, Zelenskyy kembali memberikan sejumlah detil sambil menyemangati para tentaranya untuk tetap berjuang.
Divisi staf umum militer Ukraina mengatakan pasukannya berhasil menghalau serangan-serangan musuh di sekitar Bakhmut dan Kota Maryinka yang sudah dikepung sejak lama. Pasukan Rusia mengatakan sebaliknya bahwa pasukan Ukraina “terus mengalami kekalahan besar yang berusaha mereka tutupi.”
Jenderal Oleksander Syrskyi, komandan lapangan yang mengatur operasi serangan balasan, mengirim foto ledakan ke media sosial, yang menurutnya adalah sekelompok tentara Rusia yang sedang diserang dekat Bakhmut.
Juru bicara militer Ukraine, Serhiy Cherevatyi, melaporkan kemajuan baru dekat Bakhmut.
“Kami mencoba ..untuk menyerang musuh, kami sedang melancarkan serangan balasan. Kami berhasil maju sekitar 1.400 meter di berbagai bagian di garis depan,” kata Cherevatyi.
Minimnya laporan independen dari garis depan menyulitkan upaya menilai kondisi pertempuran. [ft/ah]
Forum