Presiden Yaman yang sudah lama berkuasa telah menanggapi protes yang sudah berlangsung lebih dari seminggu, katanya lawan-lawannya harus memanfaatkan pemilihan untuk memperjuangkan perubahan.
Dalam sebuah konferensi pers Senin, Ali Abdullah Saleh menuduh pihak oposisi Yaman mengajukan tuntutan pengunduran dirinya yang tidak bisa diterimanya. Ia menegaskan akan bertahan sebagai presiden sampai masa jabatan 7 tahun dirinya berakhir pada 2013. Saleh telah berkuasa sejak 1978.
Ratusan aktivis oposisi Yaman berkumpul di alun-alun Sanaa Senin, dan menyerukan pengunduran diri Saleh dan reformasi demokratis di Yaman. Pemrotes yang kebanyakan teridiri dari para mahasiswa, meneriakkan tuntutan yang sama diibukota sejak 11 Februari, ketika sebuah pembrontakan di Mesir memaksa presiden otoriter negara itu untuk undur diri.
Demonstan anti-Saleh juga berkumpul di Taiz dan Aden dalam hari-hari terakhir ini. Petugas medis mengatakan polisi menembak mati seorang pemrotes pada Senin.
Aktivis oposisi di selatan dan di ibukota sering diserang oleh pasukan keamanan Yaman dan pendukung Saleh yang dipersenjatai. Kekerasan ini telah menewaskan paling sedikit 11 orang sejak protes dimulai.
PResiden Saleh berulangkali menawarkan dialog dengan lawan-lawannya untuk mencari solusi. Tetapi koalisi partai oposisi Yaman mengatakan Minggu, tidak mungkin diselenggarakan dialog semacam itu sementara pemerintah mempergunakan pelurun, pentungan dan preman untuk menteror rakyat Yaman.