Presiden Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi telah mengundurkan diri, menurut juru bicara jurubicara kedutaan Yaman di Washington. Menteri-menteri kabinet Yaman juga telah mengajukan surat pengunduran diri.
Langkah ini muncul di tengah gejolak politik antara Presiden dan militan Houthi yang melanda negara itu sejak hari Senin.
Juru bicara kedutaan Mohammed Albasha mengumumkan Presiden yang banyak dikecam itu mengundurkan diri melalui media sosial, hari Kamis (22/1).
Mengutip pesan di Facebook milik Perdana Menteri Khaled Bahah, kantor berita Reuters mengutip kepala pemerintahan itu mengatakan pemerintah tidak ingin terlibat dalam "gejolak politik yang tidak sehat."
Para saksi mata mengatakan pemberontak Houthi tetap berada di luar rumah Presiden sehari setelah kedua pihak sepakat untuk mengakhiri kebuntuan politik di ibukota negara Sanaa.
Kesepakatan itu menyerukan pemberontak untuk mundur dan membebaskan kepala staf Presiden yang diculik dan ditahan oleh para militan.
