Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi telah menyerukan kepada warga Yaman untuk bersatu menentang pemberontak Syiah-Houthi di negara itu, dan menggambarkan kelompok pemberontak itu sebagai “milisi Iran” dan “pertanda buruk untuk Yaman”.
Hadi, yang beberapa tahun terakhir ini telah mengasingkan diri di Riyadh, menyampaikan pidato melalui televisi beberapa jam setelah pemberontak Syiah-Houthi membunuh sosok yang pernah menjadi sekutu mereka, mantan presiden Ali Abdullah Saleh.
Pasukan Saleh dan kelompok Syiah-Houthi bergabung dalam barisan melawan pemerintahan Hadi tahun 2014, menyebabkan dia mengupayakan intervensi militer oleh negara-negara tetangganya di Teluk. Ketika aliansi antara pendukung Saleh dengan Syiah-Houthi berselisih, Hadi menawarkan awal baru dalam hubungan dengan Saleh, beberapa hari sebelum kematiannya.
“Yaman melewati sebuah titik balik, yang membutuhkan persatuan dan keteguhan kita untuk menghadapi milisi sektarian ini,” ujar Hadi, merujuk pada Syiah-Houthi.
Hadi menyampaikan belasungkawa atas kematian Saleh, dan menggambarkannya dan beberapa tokoh lain yang tewas beberapa hari ini sebagai “martir”.
“Mari kita saling berjabat tangan untuk mengakhiri mimpi buruk ini,” ujar Hadi yang menggantikan Saleh tahun 2012. Ia menambahkan bahwa pasukan pemerintah akan mendukung “pergolakan” melawan Syiah-Houthi di Sana’a. [em/jm]