Tautan-tautan Akses

Profesor Stanford Ciptakan Alat Pendingin Darah untuk Atlet Olimpiade


Profesor biologi Universitas Stanford, Dr. Craig Heller dengan alat pendingin darah temuannya, "CoolMitt", di kampus Stanford di Menlo Park, California, AS.
Profesor biologi Universitas Stanford, Dr. Craig Heller dengan alat pendingin darah temuannya, "CoolMitt", di kampus Stanford di Menlo Park, California, AS.

Seorang profesor Biologi dari Universitas Stanford telah menciptakan sebuah alat pendingin untuk membantu para atlet mempertahankan performa tertinggi mereka, baik dalam sesi latihan maupun kompetisi seperti Olimpiade Paris 2024 nantinya.

Dengan semakin dekatnya pelaksanaan Olimpiade, para atlet dipaksa untuk mempertimbangkan bagaimana suhu panas di Paris akan berdampak pada peluang mereka untuk meraih medali.

Suhu di Eropa telah tercatat mencapai rekor pada tahun 2023, dan pada musim panas kali ini diperkirakan akan melonjak lebih tinggi.

Data dari Badan Cuaca Nasional Prancis menunjukkan bahwa kondisi yang lebih hangat dari biasanya kemungkinan besar akan terjadi.

Faktor ini kemudian dipahami betul oleh profesor biologi Universitas Stanford, Dr. Craig Heller.

Heller yang memiliki spesialisasi dalam regulasi suhu tubuh ini memanfaatkan sejarah panjang keterkaitan universitas itu dengan para atlet yang berkompetisi di Olimpiade untuk mempelajari hal tersebut.

"Bisa sangat panas dan menyedihkan (di Paris), seperti halnya di Tokyo selama Olimpiade terakhir. Dan peningkatan suhu lingkungan memiliki banyak efek pada performa,” ujar Heller.

Bersama rekannya, Heller turut menciptakan sebuah alat yang dikenakan seperti sarung tangan yang bisa membantu mengeluarkan panas tubuh, sekaligus mendinginkan darah yang disirkulasikan kembali ke jantung dan otot-otot atlet.

Alat pendingin darah bagi para atlet "CoolMitt".
Alat pendingin darah bagi para atlet "CoolMitt".

“CoolMitt adalah perangkat yang sangat efisien mengeluarkan panas dari bagian inti tubuh. Kenapa ini penting? Karena sejumlah temuan kami beberapa tahun yang lalu menunjukkan bahwa kerusakan otot sebagian besar disebabkan oleh kenaikan suhu otot. Jika Anda mengeluarkan panas dari bagian inti tubuh, maka hal itu akan mencegah panas menumpuk di otot-otot yang aktif, dan otot-otot tersebut akan tetap bekerja,” jelas Heller.

Lebih lanjut Heller mengatakan bahwa perangkat ini dimaksudkan untuk digunakan dalam sebuah permainan, selama waktu istirahat atau istirahat sejenak, atau ketika berlatih, mau pun melakukan gerakan repetitif di gym.

Direktur Asosiasi untuk Performa Terapan, Tyler Friedrich, yang bekerja dengan para atlet di kampus Stanford, termasuk mereka yang ikut serta dalam Olimpiade Tokyo dan yang mungkin akan bertanding di Paris, mengatakan bahwa alat ini mudah untuk digunakan.

"Sangat mudah, mudah dikelola, cukup intuitif dipakai. Dan para atlet kita merasakan perbedaannya. Mereka melihat bahwa mereka tidak berkeringat terlalu banyak. Mereka merasa ketika pada akhir pertandingan, mereka memiliki tenaga atau lompatan yang sama banyaknya dengan saat awal pertandingan,” ujar Friedrich. [th/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG