Peluncuran program kesejahteraan baru yang bertujuan mengurangi kemiskinan di Brazil, yang merupakan negara terbesar di Amerika Latin itu dimulai, pada hari Rabu (17/11).
Program itu dirancang untuk mengamankan bantuan keuangan sementara yang sangat dibutuhkan oleh jutaan keluarga di Brazil.
Program yang diberi nama Auxilio Brasil itu menggantikan program Bolsa Familia (Family Grant), yang merupakan program pendahulu yang telah dijalankan oleh pemerintah Brazil selama dua dekade yang dipuji secara luas. Auxilio Brasil sendiri memberikan bantuan kepada jutaan keluarga di Brazil melalui pemberian uang tunai.
Program baru ini menambah jumlah uang tunai yang didistribusikan kepada individu menjadi 224 reals ($40 USD) dan menjangkau lebih banyak warga Brasil dari program sebelumnya.
Namun, penduduk di kawasan Rio de Janeiro kecewa ketika mengetahui jumlah yang mereka terima kurang dari yang dijanjikan pemerintah Brazil kepada mereka. Sementara yang lainnya diberitahu bahwa dana dari program tersebut saat ini tidak tersedia.
Sejumlah kritikus telah memperingatkan tentang urgensi program tersebut di tengah ketiadaan anggaran. Sebagian analis politik mengatakan Presiden Jair Bolsonaro secara efektif mengubah citra program yang ada untuk meningkatkan peluangnya agar terpilih kembali dalam pemilu mendatang.
Bolsonaro kemungkinan akan bersaing dalam pemilihan presiden 2022 melawan mantan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva, yang meluncurkan program Bolsa Familia pada tahun 2003.
Dalam survey terbaru, Bolsonaro tertinggal dari lawannya, setelah dukungan yang mengalir kepadanya terkait program kesejahteraan pandemi pemerintah semakin memudar.
Bantuan pandemi Brasil itu merupakan salah satu program yang paling dermawan di dunia, namun program itu memicu kekhawatiran pasar bahwa negara terbesar di Amerika Latin itu membelanjakan uangnya di luar kemampuan yang mereka miliki. [mg/em]