Sebuah komite khusus di Senat Brazil telah resmi merekomendasikan agar Presiden Jair Bolsonaro menghadapi tuntutan pidana atas penanganannya terkait pandemi COVID-19 yang telah menewaskan lebih dari 600 ribu orang, jumlah kematian terbanyak kedua di dunia setelah di AS.
Panel memutuskan dengan suara 7 berbanding 4 untuk mengukuhkan laporan setebal hampir 1.200 halaman yang disusun Senator Renan Calheiros. Dalam laporan itu, Bolsonaro dituduh melakukan tindakan seperti mendorong penggunaan obat-obat yang belum terbukti seperti hidroksiklorokuin bahkan setelah obat itu terbukti tidak efektif dan menunda-nunda pembelian vaksin. Laporan itu menyebutkan Bolsonaro percaya bahwa membiarkan virus menyebar di seluruh Brazil akan menyebabkan kekebalan kelompok dan pada akhirnya menghentikan virus itu menyebar lebih lanjut.
Laporan itu juga mengecam presiden karena keliru mengklaim dalam tayangan langsung di media sosial pekan lalu bahwa orang-orang di Inggris yang divaksinasi penuh terhadap COVID-19 mengidap AIDS “lebih cepat daripada yang diperkirakan.”
“Sekarang, dengan pernyataan bahwa vaksin dapat menularkan AIDS, ia jelas menunjukkan ia tidak punya respek terhadap nyawa orang Brazil,” kata Calheiros.
Laporan itu, hasil investigasi enam bulan mengenai tanggapan Bolsonaro terhadap pandemi, meminta jaksa agar mendakwa presiden dengan total sembilan kejahatan termasuk penipuan, menghasut kejahatan, serta kejahatan terhadap kemanusiaan, yang dapat mengarah pada dakwaan yang diajukan terhadapnya oleh Mahkamah Kejahatan Internasional.
Laporan itu juga menyerukan dakwaan terhadap dua perusahaan dan 77 orang lainnya, termasuk di antaranya puluhan pejabat dan mantan pejabat pemerintah serta sekutu-sekutu presiden, yang mencakup pula tiga putranya, yang salah seorang di antaranya adalah senator terkemuka.
Komite tersebut mengheningkan cipta selama satu menit bagi para korban pandemi pada akhir sidang dengar keterangan pada Selasa (26/10).
Bolsonaro telah dikecam karena meremehkan keseriusan pandemi dengan melemahkan upaya-upaya mitigasi seperti pengenaan masker, penetapan jarak sosial, lockdown dan vaksinasi.
Senator Calheiros semula meminta Bolsonaro agar didakwa dengan genosida dan pembunuhan, tetapi rekomendasi itu tidak masuk laporan akhir karena tentangan keras sebagian anggota komite.
Laporan ini akan dikirim ke jaksa agung, yang diangkat Bolsonaro dan masih menjadi sekutu kuatnya, membuat besar kemungkinan ia tidak akan dituntut secara resmi. Namun laporan ini kemungkinan besar akan semakin mengikis posisi Bolsonaro sementara ia menghadapi pemilu untuk masa jabatan berikutnya tahun depan.
Bolsonaro mengesampingkan penyelidikan itu sebagai “lelucon” dan bermotivasi politik. [uh/ab]