Proses identifikasi korban kecelakaan Lion Air dari sisa-sisa jenazah yang berhasil dievakuasi sudah selesai, kantor berita AFP melaporkan. Laporan awal penyebab kecelakaan, yang menewaskan seluruh 189 penumpang dan awak pesawat Lion Air JT610, dijadwalkan akan diumumkan pekan depan.
Pesawat Boeing 737 MAX yang digunakan oleh Lion Air adalah salah satu pesawat model terbaru di dunia dan pesawat komersial paling canggih. Pesawat nahas itu jatuh di Laut Jawa pada 29 Oktober, tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pangkal Pinang.
Para petugas forensik sejak saat kecelakaan sudah melakukan tes DNA pada sisa-sisa jenazah yang dievakuasi. Hingga Jumat (23/11), sebanyak 125 korban sudah berhasil diidentifikasi dari sisa-sisa jenazah yang dimasukkan ke dalam 200 kantong jenazah, kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen Pol Arthur Tampi, seperti dikutip dari AFP.
“Kami sudah mengidentifikasi 89 laki-laki dan 36 perempuan, termasuk dua orang asing, seorang berkebangsaan Italia dan India yang adalah kapten pesawat,” kata Arthur Tampi kepada para wartawan di Jakarta.
Proses identifikasi dihentikan karena seluruh sisa jenazah yang dievakuasi sudah dites, kata Arthur Tampi menambahkan.
Lion Air sudah menyatakan akan membayar kompensasi sekitar IDR 1,3 miliar kepada kerabat atau keluarga setiap korban. [ft]