Pemerintah Jepang melanjutkan pembangunan yang diperlukan untuk memindahkan pangkalan udara Amerika dari satu daerah di Okinawa ke daerah lainnya di pulau yang sama hari Kamis (29/10), menolak protes keras oleh penduduk setempat.
Pekerjaan reklamasi tanah di Teluk Henoko dilakukan sementara polisi menahan para penentang rencana itu yang berusaha menghambat akses ke daerah itu. Pemrotes juga mengejek para pekerja dari sampan di lepas pantai.
Penduduk setempat menentang tinggal dekat Stasiun Udara Marinir Amerika Futenma dan menghendaki pangkalan itu dipindahkan ke luar Okinawa. Rencana sekarang hendak memindahkannya ke daerah yang kurang ramai di pulau bernama Henoko.
Pemerintah pusat di Tokyo mengemukakan bahwa pekerjaan itu harus dilakukan secepat mungkin guna mengurangi kekhawatiran akan keselamatan di pangkalan udara, yang dikelilingi perumahan, sekolah, dan sarana sipil lainnya.
Pemerintah pusat sebelumnya menghentikan pekerjaan bulan Agustus untuk memberi peluang untuk pembicaraan mengenai kompromi. Gubernur Okinawa mencabut persetujuan gubernur sebelumnya untuk rencana itu, tetapi keputusan tersebut ditolak oleh Kementerian Perhubungan.
“Ini kediktatoran total,” kata gubernur Takeshi Onaga kepada para wartawan. “Saya akan melawannya dengan kuat.”
Onaga terpilih tahun lalu dengan janji akan melawan pemindahan itu. [gp]
