Penduduk Kurdi di kota barat laut Suriah melakukan protes tiga hari berturut-turut, menyusul pembunuhan empat warga sipil oleh anggota kelompok bersenjata yang didukung Turki yang menguasai daerah itu.
Penduduk setempat di kota Jinderis di Suriah barat laut berkumpul pada 20 Maret untuk merayakan Tahun Baru Kurdi, yang dikenal sebagai Nowruz, tetapi orang-orang bersenjata yang terkait dengan Tentara Nasional Suriah (SNA) menembaki mereka, menewaskan empat warga sipil dan melukai sedikitnya dua lainnya, kata media lokal dan kelompok HAM.
Menurut organisasi pemantau HAM, Human Rights Watch (HRW) yang berpusat di New York, keempat korban itu berasal dari keluarga yang sama.
Jinderis secara administratif merupakan bagian dari wilayah Afrin, yang berada di bawah kendali militer Turki dan kelompok-kelompok Suriah yang didukung Turki.
Banyak faksi bersenjata yang beroperasi di wilayah itu adalah kelompok ekstremis, termasuk beberapa yang mempunyai hubungan dengan al-Qaida. Kelompok-kelompok hak asasi internasional menuduh kelompok bersenjata itu melakukan pelanggaran terhadap penduduk Kurdi di wilayah tersebut.
“Pembunuhan ini terjadi setelah lebih dari lima tahun pelanggaran HAM yang tidak tuntas di tangan pasukan Turki dan faksi lokal Suriah yang mereka beri wewenang,” kata Adam Coogle, wakil direktur HRW untuk Timur Tengah, dalam siaran pers hari Rabu. [ps/lt]
Forum