Dua orang telah tewas tertembak pada hari kelima protes yang diwarnai aksi kekerasan di Kota Cape Town, Afrika Selatan, yang dipicu oleh perselisihan antara pengemudi taksi minibus dan pihak berwenang pada pekan lalu.
Polisi mengatakan satu orang tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam penembakan yang terjadi di dekat Bandara Internasional Cape Town pada Senin (7/8) setelah pengunjuk rasa melempari sebuah mobil dengan batu dan pengemudi membalas dengan melepaskan tembakan ke arah mereka. Penembakan tersebut terjadi ketika sekumpulan taksi minibus memblokade sebuah jalan di dekat bandara, kata polisi.
Seorang pria meninggal akibat beberapa luka tembak dalam penembakan di tempat terpisah yang polisi yakini juga terkait dengan aksi protes tersebut.
Kerusuhan di pinggiran kota terbesar kedua di Afrika Selatan itu terjadi setelah pengumuman pada Kamis (3/8) lalu tentang aksi mogok kerja selama seminggu yang dilakukan oleh pengemudi taksi minibus. Para pengemudi marah atas apa yang mereka sebut sebagai taktik tangan besi yang dijalankan oleh polisi dan otoritas kota dalam menyita kendaraan mereka.
Serikat taksi nasional mengatakan anggotanya tidak menghasut kekerasan dan yang lainnya menggunakan aksi mogok tersebut sebagai alasan untuk melancarkan protes mereka sendiri.
Area pinggiran Kota Cape Town memiliki tingkat pembunuhan tertinggi di Afrika Selatan dan para warga lokal mengatakan mereka telah diabaikan selama bertahun-tahun dan terganggu dengan kekerasan dan kemiskinan yang merajalela.
Setidaknya 35 orang ditahan dalam aksi protes pada hari Senin yang terjadi sejumlah area di kota itu, ujar pejabat pemerintah kota. [my/jm/rs]
Forum