Mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan, disambut dengan cemoohan oleh ratusan demonstran ketika ia tiba di negara bagian Rakhine, Myanmar barat, Selasa (6/9) untuk memulai misi pencari fakta terkait perselisihan etnis dan agama yang telah memicu krisis kemanusiaan.
Para pengunjuk rasa berkumpul di bandara Sittwe, ibukota Rakhine, dan menyatakan kemarahan atas apa yang mereka anggap campur tangan asing dalam urusan dalam negeri mereka, sebuah pukulan terhadap diplomat veteran kelahiran Ghana itu, yang ditunjuk oleh pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi untuk mengepalai komisi penasihat khusus yang bertugas mencari solusi untuk mengakhiri krisis yang dimulai pada tahun 2012, ketika pertempuran pecah antara warga mayoritas Buddha dan minoritas Muslim Rohingya.
Lebih dari 100 orang tewas, sementara sekitar 120.000 warga Rohingya kini bermukim di kamp-kamp pengungsi yang kumuh, di mana gerakan mereka sangat dibatasi.
Mantan kepala PBB itu akan bertemu dengan para pemimpin Muslim dalam lawatan dua hari ke wilayah tersebut, dan mengunjungi salah satu kamp pengungsian. Kelompok politik terbesar di kawasan itu, Partai Nasional Arakan, menentang komisi tersebut dan telah menolak untuk mengadakan pembicaraan dengan Annan. [gp]
Lebih dari 100 orang tewas, sementara sekitar 120.000 warga Rohingya kini bermukim di kamp-kamp pengungsi yang kumuh, di mana gerakan mereka sangat dibatasi.
Terkait
Paling Populer
1