Sekitar 10 ribu orang berbaris melewati ibukota Romania dan kota-kota lain hari Minggu (29/1) untuk memrotes usul pemerintah mengampuni ribuan narapidana, langkah yang menurut para pengkritik akan memundurkan upaya-upaya pemberantasan korupsi.
Demonstran berkumpul di University Square, Bukares, menyebut Partai Sosial Demokrat yang berkuasa “wabah merah.” Mereka kemudian berbaris ke Victory Square, lokasi kantor utama pemerintah.
Perdana Menteri Sorin Grindeanu meminta peraturan darurat yang memungkinkan pemerintah mengampuni narapidana untuk mengurangi kepadatan penjara. Hari Minggu, ia mengatakan, protes itu “dipolitisir” dan ia mengecam Presiden Klaus Iohannis, yang ikut dalam protes serupa seminggu lalu.
Menurut pengecam, usul itu akan menguntungkan sekutu pihak terpidana korupsi. Jaksa Agung Rumania mengecam rencana itu.
Pengampunan terutama akan berlaku bagi mereka yang menjalani hukuman kurang dari lima tahun, kecuali yang dihukum karena kejahatan seksual atau kekerasan. Masa tahanan mereka yang berusia di atas 60 tahun, perempuan hamil dan punya anak, akan dikurangi separuh, tidak peduli apa pun kesalahan yang mereka lakukan.
Menurut rancangan proposal, pemerintah juga berniat mendekriminalisasi pelanggaran pejabat dalam bidang keuangan senilai kurang dari US$47.800.
Pemerintah mengatakan, usul itu akan menyebabkan bebasnya 2.500 narapidana. Otoritas penjara memperkirakan 3.700 narapidana akan dibebaskan.
Selain di Bukares, protes juga diadakan di Cluj, Timisoara dan belasan kota di seluruh Rumania. [ka]